Asupan zat besi ibu hamil yang rendah selama kehamilan meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Selain itu, anak terancam memiliki gangguan perkembangan kognitif atau perilaku.
Ibu hamil juga akan lebih rentan mengalami infeksi, karena manfaat zat besi untuk mendukung sistem imun tubuh.
Atlet harus memastikan makanan mereka mengandung cukup zat besi untuk mendukung performa optimal.
Itu karena manfaat zat besi untuk membuat mioglobin, protein yang menyediakan oksigen ke otot.
Banyak atlet mungkin kekurangan asupan zat besi dari makanannya untuk mendukung performa, sehingga mereka biasanya mengonsumsi suplemen zat besi.
Baca juga: 9 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Zat Besi yang Perlu Diperhatikan
Sumber zat besi terdiri dari dua jenis, yaitu heme (hewan) dan non-heme (nabati).
Mengutip Harvard School of Public Health, berikut macam sumber zat besi terbaik:
Baca juga: 4 Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak di Bawah 1 Tahun
Menurut Medical News Today, zat besi memiliki bioavailabilitas yang rendah Artinya, usus kecil tidak mudah menyerapnya dalam jumlah besar.
Hal ini menurunkan ketersediaannya dalam tubuh dan meningkatkan kemungkinan terjadinya defisiensi.
Efisiensi penyerapan zat besi dari makanan bergantung dari sejumlah faktor, yaitu sumber zat besi, komponen makanan lainnya, kesehatan saluran cerna, dan penggunaan obat-obatan atau suplemen.
Di banyak negara, produk gandum dan susu difortifikasi dengan zat besi. Jadi, bisa menjadi pilihan untuk membantu pemenuhan kebutuhan zat besi kita setiap hari.
Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.