Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Dampak El Nino Menyebabkan Nyamuk DBD Semakin Ganas

Kompas.com - 14/06/2023, 13:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan mengingatkan, dampak El Nino menyebabkan nyamuk DBD atau demam berdarah dengue semakin ganas.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia mulai memasuki awal El Nino per 4 Juni 2023. Puncak El Nino di Indonesia diperkirakan terjadi pada Juli sampai September 2023.

Untuk diketahui, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Fenomena ini mengurangi curah hujan dan memicu kekeringan di Indonesia.

Baca juga: DBD Merebak Dampak Perubahan Iklim, Kok Bisa?

Dampak El Nino menyebabkan nyamuk DBD semakin ganas

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr. Imran Pambudi, MPHM menyebutkan, penelitian menunjukkan nyamuk DBD atau Aedes aegypti betina akan semakin ganas di cuaca panas.

“Kalau dilihat jumlah kasusnya dari tahun 1968, pola terjadinya kasus-kasus DBD tinggi pada saat adanya El Nino,” jelas Imran, dilansir dari SehatNegeriku (12/6/2023).

Lebih lanjut Imran menyampaikan, tingkat keganasan nyamuk DBD di suhu cuaca panas bisa naik antara 3 sampai 4 kali lipat, Terutama pada suhu di atas 30 derajat Celsius.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat tidak lengah dengan DBD meskipun intensitas hujan dan potensi genangan sudah menurun.

Baca juga: 8 Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan

Ciri-ciri DBD yang perlu diwaspadai

Dokter Spesialis Anak RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K) menyebutkan, penyakit DBD disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina.

Berikut beberapa gejala atau ciri-ciri DBD yang perlu diwaspadai penderita:

  • Demam mendadak dengan suhu badan tinggi selama 2 sampai 7 hari
  • Muka kemerahan
  • Sakit kepala
  • Mual, terkadang disertai muntah-muntah
  • Sakit perut
  • Tulang, sendi, dan otot atau sekujur badan terasa sakit
  • Diare
  • Keluar bintik-bintik merah pada kulit
  • Terjadi pendarahan seperti mimisan, muntah darah, atau BAB berdarah
  • Tangan dan kaki dingin serta lembap
  • Tidur terus atau lemas

Menurut Karyanti, setelah digigit nyamuk DBD, penderita akan menunjukkan gejala DBD selang 5 sampai 10 hari kemudian.

“Masa inkubasi rata-rata 7 hari sejak gigitan nyamuk sampai timbul gejala,” kata Karyanti.

Baca juga: 4 Ciri-ciri DBD Tahap Awal, Jangan Sampai Terlambat Ditangani

Cara mencegah DBD

Mengingat puncak El Nino di Indonesia sudah di depan mata, ada baiknya Anda mengetahui cara mencegah DBD untuk meminimalkan gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Berikut beberapa di antaranya:

  • Tingkatkan perlindungan diri dari gigitan nyamuk; seperti memakai pakaian tertutup, menjaga ruangan sejuk, atau gunakan kelambu pada saat nyamuk DBD aktif. Biasanya nyamuk DBD mengigit pada jam 08.00 sampai 10.00 pagi dan antara jam 15.00 sampai 17.00
  • Berantas sarang nyamuk dengan 3M, yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas
  • Upayakan untuk menanam tumbuhan pengusir nyamuk alami untuk menanggulangi perkembangbiakan nyamuk DBD. Anda bisa menanam serai, lavender, marigold, bawang putih, basil, sampai rosemary
  • Hindari pemberantasan nyamuk dengan fogging. Pasalnya, efek fogging hanya sesaat dan dampaknya bisa mencemari lingkungan dan manusia, serta membuat nyamuk resisten atau kebal obat anti-serangga
  • Lakukan imunisasi dengan vaksin dengue. Saat ini sudah tersedia vaksin untuk mencegah DBD yakni Dengvaxia dan Qdenga

Setelah menyimak dampak El Nino menyebabkan nyamuk DBD semakin ganas, lakukan langkah-langkah pencegahan di atas agar Anda dan orang terdekat terlindungi dari penyakit ini.

Baca juga: 3 Ciri-ciri DBD dari Fase Demam sampai Sembuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com