Rendahnya kadar vitamin K menyebabkan pendarahan hebat pada luka suntikan dan bagian tubuh, seperti gusi dan hidung, secara tiba-tiba.
Baca juga: 3 Akibat Kekurangan Vitamin K pada Bayi
Wanita dengan defisiensi vitamin K akan mengalami menstruasi yang berat disertai rasa sakit.
Haid seperti itu dikenal sebagai menorrhagia. Kondisi ini dapat menimpa hampir seperlima wanita dalam kelompok usia reproduksi.
Sindrom Pra Menstruasi (PMS) juga lebih banyak terjadi pada wanita yang kekurangan vitamin K.
Ada juga risiko pendarahan gastrointestinal, yang mungkin muncul sebagai darah dalam tinja dan urin.
Kekurangan vitamin K menyebabkan hilangnya kepadatan tulang.
Sering patah tulang dan nyeri pada persendian dan tulang merupakan tanda-tanda kekurangan vitamin K.
Orang dengan kadar vitamin K yang rendah berisiko terkena osteoporosis.
Wanita yang telah melewati usia menopause lebih rentan dibandingkan wanita yang lebih muda.
Baca juga: Akibat Kekurangan Vitamin B Kompleks yang Harus Diwaspadai
Jumlah vitamin K yang optimal menghasilkan fungsi jantung yang efisien.
Kekurangan vitamin ini menyebabkan kalsifikasi arteri karena vitamin ini bertanggung jawab untuk mengeluarkan kalsium dari arteri untuk mencegah pembentukan plak.
Kekurangan vitamin K paling umum terjadi pada bayi baru lahir, karena rendahnya jumlah vitamin yang disalurkan dari ibu ke bayi, baik melalui plasenta atau ASI.
Sementara, tubuh bayi masih kesulitan untuk memperoduksi vitamin K sendiri.
Kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir menyebabkan mereka berisiko terkena penyakit stroke hemoragik.
Ini adalah penyakit langka yang disebabkan oleh ketidakmampuan darah untuk membeku pada bayi dengan kekurangan vitamin K.
Pendarahan internal bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk di saluran cerna dan otak.
Mengonsumsi makanan seimbang, kaya sayuran dan sumber lainnya, adalah cara yang baik untuk mencegah defisiensi vitamin K terjadi.
Baca juga: 13 Akibat Kekurangan Vitamin C pada Tubuh yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.