Paparan terhadap toksin lingkungan seperti timbal, organofosfat, dan pestisida dapat memiliki dampak pada perkembangan otak dan meningkatkan risiko ADHD.
Pola makan yang kurang sehat atau terpapar zat tambahan makanan tertentu juga dapat menjadi faktor pemicu kondisi ini.
Lingkungan yang kurang memberikan stimulasi kognitif atau kegiatan yang merangsang otak pada masa perkembangan anak dapat berkontribusi pada munculnya ADHD.
ADHD adalah kondisi kompleks dengan akar penyebab yang melibatkan kombinasi faktor genetik, neurobiologis, prenatal, perinatal, lingkungan, dan gaya hidup.
Memahami faktor-faktor penyebab ADHD dapat memberikan dasar untuk pengembangan pendekatan pengelolaan yang lebih efektif dan mendorong kesadaran masyarakat tentang perlunya dukungan bagi individu yang hidup dengan ADHD.
Baca juga: 5 Perbedaan ADHD dan Autis, Orangtua Perlu Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.