Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Bagikan 3 Tips Menurunkan Demam Pada Anak

Kompas.com - 30/11/2023, 10:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kebanyakan orangtua merasa cemas saat anaknya demam. Terlebih, demam pada anak sering membuat si kecil menolak makan dan tampak lemas.

Melihat kondisi anak, ayah dan bunda mungkin berusaha mencari pertolongan untuk menurunkan demam pada anak.

Sebelum menyimak tips menurukan demam pada anak, ketahui dahulu gejala gangguan kesehatan ini.

Baca juga: Mengenal Demam pada Anak, dari Gejala hingga Cara Meredakannya

Gejala demam pada anak

Kenaikan suhu tubuh adalah ciri-ciri anak demam yang paling mudah dikenali.

Pada bayi atau anak di bawah lima tahun, suhu tubuh bisa mencapai 38 derajat celsius atau lebih ketika demam.

Dikutip dari Verywell Health, gejala demam pada anak lainnya yang bisa diketahui yaitu anak tampak murung, rewel, dan tidak aktif seperti biasanya.

Anak yang sedang demam juga dapat mengeluhkan kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, dan panas dingin.

Gejala anak demam lainnya dapat berupa nafsu makan menurun, mengigau saat tidur, napas terengah-engah, peningkatan detak jantung, dan mengeluarkan keringat berlebih.

Tips menurunkan demam pada anak menurut dokter

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc, memberi tiga tips meredakan demam pada anak. Berikut penjelasannya.

  • Memberi minum

Menurut Karyanti, pemberian cairan atau air minum saat anak demam penting untuk mencegah dehidrasi.

Perubahan suhu akibat demam membuat cairan tubuh anak hilang melalui keringat dan frekuensi buang air kecil yang lebih sering dari biasanya. Kondisi ini jika dibiarkan dapat memicu dehidrasi pada anak.

Orangtua juga perlu mengenali ciri-ciri dehidrasi pada anak saat demam, yaitu mata cekung, urine berwarna pekat, frekuensi berkemih menjadi jarang, sering mengantuk, dan lemas.

Baca juga: Ketahui Penyebab Kejang Demam pada Anak dan Penanganannya

  • Memberi obat penurun panas

Obat penurun panas dapat diberikan untuk mengatasi demam pada anak jika si kecil tampak tidak nyaman dan gelisah.

"Lalu kalau tidak merasa nyaman atau gelisah, nyeri, itu boleh diberikan obat penurun panas untuk pertolongan pertama. Bisa diulang setiap 4 - 6 jam," tutur Karyanti, dilansir dari Antara, Selasa (28/11/2023).

  • Kompres dengan air hangat

Apabila demam tidak kunjung turun, lakukan kompres dengan air hangat. Mengompres anak demam bisa dilakukan di daerah-daerah pembuluh darah besar misalnya lipatan ketiak, dan lipatan pangkal paha.

Anda juga dapat menyeka tubuh anak menggunakan waslap agar panas tubuhnya keluar dari penguapan.

Menurut Karyanti, apabila anak demam tinggi disertai menggigil serta tangan dan kaki dingin, ini artinya suhu tubuhnya masih akan naik itu ke angka 39 sampai 40 derajat Celcius. Karena itu, kompres dengan air hangat selama 15 menit akan membantu.

"Kita takutkan kalau sampai kejang, itu bisa dibantu dengan kompres dengan air hangat, bisa dengan sapu tangan atau waslap (sudah dicelupkan ke air hangat atau suam-suam kuku," imbuh Karyanti.

Ini sama persis seperti usai seseorang minum penurun panas lalu berkeringat, tujuannya mengeluarkan panas melalui pori-pori tubuh.

Apabila pada hari ketiga demam tak kunjung turun, dokter Karyanti menyarankan untuk membawa si kecil ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mencari tahu penyebab demam pada anak.

Baca juga: Demam Pada Anak Naik Turun, Gejala Apa?

Demam sebenarnya adalah respons normal tubuh ketika ada virus atau infeksi yang masuk. Demam bisa menjadi ciri awal flu dan radang tenggorokan.

Namun, demam bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius apabila suhu tubuh tidak kunjung turun dalam tiga hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau