Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyakit saat Musim Hujan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 01/12/2023, 13:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Ria Apriani Kusumastuti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musim hujan seringkali membawa suasana yang sejuk dan menyegarkan, tetapi juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit tertentu.

Beberapa jenis penyakit yang kerap dialami saat musim hujan, yakni demam, demam berdarah dengue (DBD), infeksi saluran pernapasan, dan penyakit kulit.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa penyakit saat musim hujan berikut ini.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Musim Hujan

Penyakit saat musim hujan

Dilansir dari WebMD, faktor-faktor seperti kelembapan udara yang tinggi, genangan air, dan perubahan suhu dapat menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri, virus, dan jamur untuk berkembang biak.

Air hujan yang tergenang di tempat-tempat tertentu dapat menjadi tempat sarang bagi nyamuk Aedes aegypti, penyebab demam berdarah dengue.

Selain itu, kelembaban yang tinggi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti infeksi jamur.

Selama musim hujan, manusia lebih cenderung berada di dalam ruangan yang lembab sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit saluran pernapasan.

Ada beberapa penyakit yang kerap muncul saat musim hujan tiba. Disarikan dari Medical News Today, berikut beberapa penyakit saat musim hujan yang perlu diwaspadai.

  • Demam dan flu

Musim hujan menciptakan lingkungan yang lebih lembab, yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya virus dan bakteri penyebab flu.

Penyakit ini dapat menyebar dengan mudah melalui droplet atau tetesan air yang terhirup dari batuk atau bersin.

Untuk mencegahnya, penting untuk menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan menjaga sistem kekebalan tubuh dengan asupan makanan bergizi.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Alergi dan Bedanya dengan Flu

Air hujan yang tergenang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, penyebab demam berdarah dengue.

Mencegah genangan air di sekitar rumah, menggunakan kelambu, dan mengenakan pakaian yang melindungi tubuh dari gigitan nyamuk, dapat membantu melawan penyebaran penyakit ini.

Kelembaban udara dan perubahan suhu selama musim hujan dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.

Virus yang menyebabkan pilek dan batuk akan mudah menyebar, terutama di tempat-tempat ramai.

Melindungi diri dengan menjaga kebersihan tangan, menghindari tempat umum saat sakit, dan memakai masker, dapat membantu mencegah penularan penyakit ini.

Baca juga: Merasa Sedih ketika Hujan Bisa Jadi Tanda Depresi

  • Penyakit kulit

Kelembaban tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kulit seperti jamur, eksim, dan infeksi kulit lainnya.

Menjaga kebersihan tubuh, mengeringkan diri dengan baik setelah basah, dan menghindari pakaian yang terlalu lembab, dapat membantu mencegah masalah kulit selama musim hujan.

Untuk menghadapi risiko penyakit yang sering muncul selama musim hujan, kesadaran dan tindakan pencegahan menjadi kunci untuk menjaga kesehatan kita.

Melalui upaya-upaya sederhana seperti menjaga kebersihan tangan, menghindari keramaian saat sakit, dan memastikan lingkungan sekitar tetap bersih dan kering, kita dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit.

Penting untuk memahami bahwa perubahan cuaca selama musim hujan dapat memengaruhi tubuh kita.

Dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh melalui nutrisi yang baik dan hidrasi yang cukup, kita dapat melawan potensi ancaman kesehatan penyakit saat musim hujan tersebut.

Melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting sehingga kita dapat menjalani musim hujan dengan kesehatan yang baik dan menikmati keindahan alam yang ditawarkan oleh curahan hujan.

Baca juga: 8 Penyebab Hidung Tersumbat Sebelah Tapi Tidak Pilek dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Benarkah Kunyit Bisa Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter

api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

113 Jemaah Haji Lumajang Tertunda Berangkat, Apa Sebabnya?

api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Jonathan Frizzy Diduga Edarkan Vape Berisi Etomidate, Obat Keras yang Ganggu Saraf Pusat

api-2 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Unggahan Dhena Devanka Disorot Usai Jonathan Frizzy Tersangka Kasus Vape Obat Keras

api-2 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kronologi Jonathan Frizzy Tersangka Kasus Vape Obat Keras

api-2 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Apa Itu Etomidate, Obat Keras dalam Vape yang Libatkan Jonathan Frizzy?

api-2 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Jonathan Frizzy Tersangka Kasus Vape Mengandung Obat Keras

api-2 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Indonesia Terima Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC, Menkes Singgung soal Akses Teknologi

api-2 . CONTEXT-ORGANIZATION
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Vaksin TBC Mau Diuji Coba Bill Gates di RI, Menkes: Covid-19 Berhenti karena Apa?

api-2 . CONTEXT-ORGANIZATION
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dokter Anak Protes Kolegium Diambil Alih, Menkes: Orang Lama Kehilangan "Power"

api-2 . CONTEXT-ORGANIZATION
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ditanya Mutasi Dokter Piprim, Menkes: Lebih Baik Urus Masyarakat Meninggal karena TBC

api-2 . CONTEXT-ORGANIZATION
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

BCG Tak Lagi Cukup, Ini Alasan Vaksin M72 Dibutuhkan untuk Atasi Tuberkulosis

api-2 . CONTEXT-PRODUCT

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Mahfud MD Bicara Wacana Pemakzulan Gibran, "Bisa, tapi Secara Politis Sulit"
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau