Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bakteri Streptococcus Pneumoniae, Kuman Penyebab Pneumonia

Kompas.com - 08/12/2023, 16:31 WIB
Agustin Tri Wardani,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pneumonia menyebabkan jaringan paru-paru meradang dan berisi cairan atau nanah.

Melansir Cleveland Clinic, penyebab pneumonia bisa didapat dari lingkungan sekitar, seperti  bakteri, virus, atau jamur.

Salah satu jenis pneumonia adalah yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Pneumonia akibat bakteri ini merupakan penyabab paling umum.

Baca juga: Kenali Kasus Pneumonia pada Anak di China yang Melonjak

Pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae disebut juga sebagai penyakit pneumokokus. Ini dapat menyebabkan infeksi telinga, infeksi sinus, dan meningitis.

Pneumokokus biasanya lebih parah dibandingkan pneumonia virus, yang sering kali dapat sembuh dengan sendirinya.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab pneumonia, Anda dapat menyimak pemaparan artikel di bawah ini.

Baca juga: Mengenal Bakteri Mycoplasma Pneumoniae, Kuman Penyebab Pneumonia

Apa itu bakteri Streptococcus pneumoniae?

Melansir Medical & Life Sciences, Streptococcus pneumoniae adalah bakteri gram positif yang menjadi penyebab utama penyakit pneumonia bakterial.

Streptococcus pneumoniae bersifat alfa-hemolitik, yang artinya dapat memecah sel darah merah melalui produksi hidrogen peroksida.

Adanya produksi hidrogen peroksida dari infeksi bakteri tersebut dapat menyebabkan kerusakan DNA, dan membunuh sel-sel di dalam paru-paru.

Sehingga bukan hanya bisa menyebabkan pneumonia saja, bakteri Streptococcus pneumoniae menyebabkan penyakit lainnya, seperti bronkitis, otitis media, septikemia, dan meningitis.

Setelah mengetahui pemaparan mengenai apa itu bakteri Streptococcus pneumoniae, ada baiknya Anda juga mengetahui mengenai cara penularan dan gejala dari infeksi bakteri ini.

Baca juga: Kasus Pneumonia di China Meningkat, Ini 4 Penyebabnya

Penularan bakteri Streptococcus pneumoniae

Melansir CDC, penularan bakteri Streptococcus pneumoniae dari satu orang ke orang lain utamanya melalui kontak langsung dengan droplet orang yang terinfeksi saat batuk atau bersin. 

Bakteri ini dapat menyebar dengan cepat baik di dalam rumah atau di lingkungan yang padat orang.

Selain melalui droplet, Streptococcus pneumoniae bisa juga menular karena Anda menghirup bakterinya atau melakukan kontak dengan darah orang yang terinfeksi.

Bakteri Streptococcus pneumoniae terdapat lebih dari 100 serotipe yang diketahui, tetapi hanya sebagian kecil serotipe yang menyebabkan sebagian besar infeksi pneumokokus.

Baca juga: Kemenkes: Ada Laporan Kasus Pneumonia akibat Mycoplasma Pneumoniae

Gejala pneumonia akibat bakteri Streptococcus pneumoniae

Melansir Medical News Today, berikut ini beberapa gejala pneumonia yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae meliputi:

  • Sakit dada
  • Sesak napas
  • Batuk yang dapat menghasilkan lendir kuning atau hijau
  • Demam tinggi (hingga 105 F atau 40,55 C)
  • Kelelahan
  • Menggigil
  • Detak jantung cepat.
  • Nyeri dada dan/atau nyeri perut, terutama saat batuk atau bernapas dalam.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kulit, bibir dan kuku mengalami perubahan warna kebiruan atau biasa dikenal dengan sianosis
  • Mengalami kebingungan atau perubahan kondisi mental

Tingkat keparahan gejala pneumonia bakteri dapat bervariasi tiap orang.

Baca juga: Apakah Pneumonia Bisa Berakibat Fatal? Ini Penjelasannya...

Beberapa orang hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain bisa merasakan gejala berat hingga komplikasi yang mengancam jiwa.

Bahkan, gejala pneumonia bakterial ini dapat berkembang secara bertahap atau terjadi secara tiba-tiba.

Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu bakteri Streptococcus pneumoniae lengkap dengan cara penularan serta gejalanya.

Dengan mengetahui informasi mengenai Streptococcus pneumoniae di atas, harapannya Anda dapat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penularan bakteri ini.

Hal ini dikarenakan perawatan untuk pneumonia bakteri dan virus berbeda, sehingga Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Sedang Melonjak di China, Ini 8 Cara Mudah Mencegah Pneumonia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Health
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Health
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Health
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Health
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Health
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Health
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Health
Kapan Harus Periksa ke Dokter Saat Curiga Leptospirosis? Ini Tandanya
Kapan Harus Periksa ke Dokter Saat Curiga Leptospirosis? Ini Tandanya
Health
Leptospirosis Mengintai Saat Musim Hujan, Ini Gejala Awalnya
Leptospirosis Mengintai Saat Musim Hujan, Ini Gejala Awalnya
Health
Waspada Genangan Air, Ini Cara Leptospirosis Menular ke Manusia
Waspada Genangan Air, Ini Cara Leptospirosis Menular ke Manusia
Health
Telinga Berdenging Usai Pakai Headset? Waspadai Tuli Akibat Bising...
Telinga Berdenging Usai Pakai Headset? Waspadai Tuli Akibat Bising...
Health
Lingkungan Kotor dan Malas Bergerak, Bisa Picu Penyakit Akibat Kemarau Basah
Lingkungan Kotor dan Malas Bergerak, Bisa Picu Penyakit Akibat Kemarau Basah
Health
Kasus HIV di Thailand Naik Tajam, Anak Muda Jadi Kelompok Paling Rentan
Kasus HIV di Thailand Naik Tajam, Anak Muda Jadi Kelompok Paling Rentan
Health
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem, Dokter Beri Tips Agar Tidak Mudah Sakit
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem, Dokter Beri Tips Agar Tidak Mudah Sakit
Health
Artis Pakistan Ini Hidup Sendiri Ditemukan Meninggal Membusuk 9 Bulan
Artis Pakistan Ini Hidup Sendiri Ditemukan Meninggal Membusuk 9 Bulan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau