KOMPAS.com - Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga berisiko mengalami kondisi kegawatdaruratan.
Kondisi gawat darurat pada anak bisa terjadi di rumah, seperti luka bakar dan sesak napas.
Untuk mengetahui macam-macam kondisi gawat darurat pada anak yang perlu segera mendapat pertolongan medis, simak penjelasan berikut.
Baca juga: 10 Pertolongan Pertama Saat Anak Kejang Menurut Dokter
Dokter spesialis anak konsultan emergensi dan rawat intensif anak, dr. Tartila, Sp. A (K) menjelaskan beberapa kondisi gawat darurat anak ketika di rumah yang memerlukan pertolongan medis segera, antara lain:
Luka bakar adalah salah satu kondisi gawat darurat pada anak di rumah. Luka bakar dibagi menjadi beberapa tingkatan.
Menurut dokter Tartila, luka bakar tingkat pertama adalah kondisi ketika hanya mengenai lapisan teratas kulit dengan ciri kemerahan dan nyeri.
Kemudian luka bakar tingkat kedua biasanya menimbulkan kemerahan di kulit, lecet, melepuh, bengkak, dan nyeri hebat.
Selanjutnya pada tingkat atau derajat ketika luka bakar bisa menimbulkan peradangan hebat dan meninggalkan bekas sehingga membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan.
Jika anak mengalami luka bakar, langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah mengamankan anak dari sumber api atau paparan api, lalu buka benda-benda yang menempel di sekitar luka anak.
Setelah itu, aliri air pada luka bakar selama kurang lebih 20 menit untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Namun, jika luka bakar mengenai area kulit di area yang lebih luas, dalam, serta mengenai bagian vital pada anak, Tartila menyarankan untuk segera merujuknya ke rumah sakit agar segera mendapat penanganan dari dokter.
Baca juga: Dokter Jelaskan Gejala Pneumonia Pada Anak dan Cara Pencegahannya
Selain luka bakar, kondisi gawat darurat pada anak akibat cedera ketika di rumah adalah luka akibat jatuh.
“Jatuh ini paling sering terjadi pada anak. Ada beberapa kondisi jatuh yang harus diwaspadai, misalnya pada bayi yang usianya kurang dari tahun, atau jatuh dari ketinggian lebih dari 1,5-2 meter. Itu adalah tanda-tanda dibutuhkannya pemeriksaan lebih lanjut,” kata Tartila, dilansir dari Antara, Senin (11/12/2023).
Tidak hanya usia dan ketinggian permukaan saat jatuh, kondisi cedera pada anak yang mengharuskan pemeriksaan lebih lanjut adalah cedera pada kepala.
Cedera pada kepala merupakan kondisi yang cukup riskan dan berisiko terhadap kesehatan anak sehingga ada baiknya untuk segera dirujuk ke dokter.