KOMPAS.com - Kadar gula dalam darah kita bisa naik atau turun. Ketika turun disebut hipoglikemia.
Hipoglikemia sama pentingnya dengan gula darah tinggi (hiperglikemia) untuk dihindari.
Mengutip Mayo Clinic, kondisi ini membutuhkan penanganan segera, karena jika dibiarkan lama bisa membahayakan, seperti membuat penderitanya hilang kesadaran dan kejang.
Simak artikel ini untuk tahu lebih lengkap tentang hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.
Baca juga: Apa yang Dirasakan jika Gula Darah Rendah? Berikut Penjelasannya…
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, hipoglikemia adalah istilah medis yang mengacu pada kondisi ketika kadar gula atau glukosa dalam darah terlalu rendah.
Kadar gula darah termasuk terlalu rendah, jika kurang dari 70 mg/dl.
Sementara, kadar gula darah normal adalah 70-100 mg/dl.
Jika kadar gula darah turun terlalu rendah, diperlukan perawatan segera untuk menghindari risiko, seperti kejang, pingsan, hingga kerusakan otak.
Kadar gula darah pada setiap orang berbeda berdasarkan makanan terakhir dan hal-hal lain, termasuk efek samping obat.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Gula Darah Rendah?
Dikutip dari Mayo Clinic, tubuh kita memecah makanan menjadi glukosa setiap kita makan.
Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh Anda. Zat ini memasuki sel dengan bantuan hormon yang diproduksi pankreas, yaitu insulin.
Glukosa yang memasuki sel akan menjaadi bahan bakar yang dibutuhkan sel. Glukosa ekstra disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen.
Ketika Anda belum makan selama beberapa jam dan kadar gula darah turun, tubuh akan berhenti memproduksi insulin.
Hormon lain dari pankreas yang disebut glukagon, memberi sinyal pada hati Anda untuk memecah glikogen yang disimpan dan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah Anda.
Itu yang menjaga kadar gula darah kita dalam kisaran standar sampai makan lagi.
Baca juga: 18 Tanda-tanda Gula Darah Rendah, Pucat hingga Hilang Kedasadaran
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada banyak alasan mengapa Anda mungkin memiliki gula darah rendah, termasuk:
Menurut Mayo Clinic, penyebab paling umum dari gula darah rendah pada penderita diabetes adalah efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk mengobati diabetes.
Jika Anda menderita diabetes, Anda mungkin tidak memproduksi insulin (diabetes tipe 1) atau Anda mungkin kurang responsif terhadap insulin (diabetes tipe 2).
Namun, terlalu banyak insulin atau obat diabetes lainnya dapat menyebabkan kadar gula darah Anda turun terlalu banyak, sehingga menyebabkan hipoglikemia.
Baca juga: 4 Makanan untuk Meningkatkan Gula Darah Rendah yang Aman
Dikutip dari CDC, gejala gula darah rendah yang umum terjadi meliputi berikut:
Namun, reaksi Anda terhadap gula darah rendah mungkin tidak sama dengan reaksi orang lain yang gula darahnya rendah.
Anda bisa saja tidak merasakan gejala apa pun saat kadar gula darah Anda rendah. Ini disebut sebagai ketidaksadaran hipoglikemia.
Hal tersebut akan membuat hipoglikemia lebih sulit untuk ditangani sejak dini dan meningkatkan risiko Anda mengalami titik terendah yang parah dan bisa berbahaya.
Menurut Mayo Clinic, gula darah rendah yang tidak diobati dapat menyebabkan Anda mengalami komplikasi berupa kejang, koma, hingga kematian.
Baca juga: Efek Gula Darah Rendah yang Bisa Berbahaya Juga untuk Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.