Sarapan dianggap sebagai waktu makan terpenting dalam sehari dan dapat berpengaruh terhadap kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.
Dalam penelitian kecil yang melibatkan 22 orang penderita diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa tidak sarapan dapat menghambat fungsi sel beta pankreas untuk memperoduksi insulin.
Penderita diabetes disarankan untuk memilih menu sarapan seimbang yang kaya nutrisi dan ramah diabetes, seperti rendah karbohidrat dan lemak jenuh.
Baca juga: 6 Buah Pilihan untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi
Siklus menstruasi juga dapat menyebabkan perubahan kadar gula darah.
Gula darah dapat melonjak selama fase ovulasi yang berlangsung beberapa hari dan kemudian meningkat lagi pada minggu terakhir siklus haid, beberapa hari sebelum permulaan menstruasi.
Wanita dalam masa perimenopause cenderung mendapati kadar gula darah mereka tidak dapat diprediksi.
Jika kadar hormon dan periode menstruasi sering kali tidak teratur, para wanita cenderung mendapati kadar gula darah tidak dapat diprediksi.
Aktif bergerak atau olahraga sangat penting dalam mengelola gula darah, khususnya pada penderita diabetes.
Aktivitas fisik meningkatkan sensitivitas insulin tubuh dan membantu sel-sel Anda mengeluarkan glukosa dari darah dan menggunakannya sebagai energi.
Menurut sebuah ulasan, penderita diabetes tipe 2 mungkin bisa mengurangi ketergantungannya pada obat penurun glukosa dan insulin dengan rutin berolahraga.
Penelitian menunjukkan bahwa penurunan aktivitas selama tiga hari saja dapat meningkatkan kadar gula darah pada individu yang sehat dan biasanya aktif.
Anda memiliki banyak pekerjaan, krisis keluarga, yang membuat Anda stres. Ini juga dapat menjadi penyebab gula darah tinggi yang mungkin tidak Anda sadari.
Hal ini karena stres meningkatkan kortisol, hormon fight or flight.
Ketika kortisol meningkat, hal itu membuat tubuh Anda menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
Baca juga: Pedoman Makan untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi
Sebagian besar penelitian yang berhubungan dengan diabetes menemukan bbahw akurang tidur dapat menyebakan lonjakan kadar gula darah.
Itu karena kurang tidur memicu pelepasan hormon kortisol sekaligus mengurangi jumlah insulin yang dilepaskan saat Anda makan.
Yang lebih buruk lagi, kurang tidur juga meningkatkan hormon rasa lapar, sehingga lebih sulit untuk mengikuti diet sehat.
Beberapa penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping yang meningkatkan lonjakan gula darah, seperti jika Anda lupa menggunakan obat insulin sesuai dosis.