Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Ciri-ciri Tahi Lalat yang Menunjukkan Bahaya

Kompas.com - 08/01/2024, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahi lalat adalah bagian alami dari kulit yang biasanya tidak menimbulkan masalah.

Meskipun begitu, ada beberapa ciri-ciri tahi lalat yang dapat menjadi tanda potensi bahaya atau risiko kesehatan yang perlu diperhatikan.

Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Tahi Lalat Secara Alami

Mengutip WebMD, munculya tahi lalat bisa menjadi tanda adanya kanker, terutama melanoma.

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang berasal dari sel-sel yang menghasilkan pigmen melanin, yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata.

Meskipun melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit yang jarang, kondisi ini memiliki tingkat keganasan yang tinggi dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, jika tidak diobati dengan cepat.

Oleh karena itu, Anda perlu membedakan antara tahi lalat yang aman dan berbahaya untuk mencegah risiko komplikasi.

Baca juga: Tahi Lalat Merah hingga Varises, 6 Perubahan pada Kulit Lansia

Ciri-ciri tahi lalat berbahaya

Untuk memahami lebih dalam mengenai tahi lalat yang berpotensi membahayakan, kita perlu memperhatikan perubahan-perubahan pada warna, bentuk, dan ukuran tahi lalat.

Begitu juga, asimetri, batas yang tidak teratur, serta gejala seperti gatal atau perdarahan, dapat menjadi tanda-tanda penting yang membutuhkan perhatian medis.

Melansir laman Healthline, berikut ciri-ciri tahi lalat yang berbahaya:

  • Perubahan warna yang signifikan

Tahi lalat yang mengalami perubahan warna drastis, terutama menjadi lebih gelap atau memiliki variasi warna yang mencolok, bisa menjadi indikator potensi masalah.

Sebab, perubahan warna tersebut bisa menandakan adanya perubahan dalam struktur atau aktivitas sel di dalamnya.

  • Asimetri yang tidak biasa

Tahi lalat yang tidak simetris dapat memberikan indikasi adanya pertumbuhan sel yang tidak normal atau tidak terkendali.

Kondisi ini sering kali menunjukkan ketidakseimbangan dalam distribusi sel atau perubahan struktural yang dapat mengindikasikan perkembangan patologis.

Sel normalnya cenderung memiliki bentuk dan distribusi yang simetris.

Baca juga: Tanda dan Gejala Tahi Lalat Berubah Menjadi Kanker

  • Ukuran yang bertambah cepat

Peningkatan ukuran yang signifikan dapat mencerminkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali atau perubahan struktural yang mengindikasikan potensi risiko kesehatan yang serius.

Tahi lalat yang bertambah besar dengan cepat mungkin membutuhkan evaluasi medis lebih lanjut untuk menentukan apakah pertumbuhan tersebut bersifat jinak atau memiliki potensi keganasan.

  • Perubahan bentuk tahi lalat

Jika tahi lalat mengalami perubahan bentuk menjadi lebih menonjol atau memiliki permukaan yang tidak rata, hal ini dapat menjadi tanda bahaya potensial.

Perubahan bentuk ini juga mencerminkan pertumbuhan sel yang tidak normal atau perubahan struktural yang terjadi di dalamnya.

Baca juga: Apakah Kanker Kulit Melanoma Bisa Disembuhkan?

  • Gejala iritasi atau gatal

Tahi lalat yang menyebabkan gatal, iritasi, atau rasa tidak nyaman perlu diperhatikan lebih lanjut, karena ini bisa menjadi tanda adanya masalah di dalamnya.

Gatal atau iritasi yang terus-menerus mungkin menunjukkan peradangan atau reaksi yang perlu diidentifikasi dan ditangani dengan cepat.

  • Perdarahan atau sekresi

Jika tahi lalat mengalami perdarahan tanpa sebab yang jelas atau mengeluarkan cairan, ini bisa menjadi indikasi adanya peradangan atau infeksi.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua perubahan pada tahi lalat adalah tanda potensi bahaya.

Namun, kesadaran dan pemeriksaan rutin tetap diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit Anda.

Jika Anda memiliki ciri-ciri tahi lalat berbahaya di atas, disarankan untuk segera konsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Baca juga: Apakah Kanker Kulit Melanoma Berbahaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com