KOMPAS.com - Terkadang, tahi lalat bisa menjadi kanker.
Tahi lalat kanker adalah tanda paling umum dari melanoma kulit, yakni sejenis kanker kulit.
Melansir dari Medical News Today, tahi lalat kanker biasanya adalah tahi lalat baru atau tahi lalat yang sudah ada yang telah mengalami perubahan tertentu.
Meskipun tidak setiap tahi lalat baru abersifat kanker, penting bagi orang untuk mengetahui apakah tahi lalatnya bisa menjadi kanker atau tidak.
Melanoma bukanlah bentuk paling umum dari kanker kulit , tetapi sering kali yang paling serius.
Baca juga: Mengenal Rinofima, Penyakit Kulit yang Bikin Hidung Tampak Besar
Hal ini karena dapat dengan cepat menyebar ke bagian lain dari tubuh sehingga membuat pengobatan menjadi sulit dan seringkali mengakibatkan pandangan yang buruk.
Namun, diagnosis dini dan perawatan segera dapat meningkat secara signifikan prospek hidup orang dengan melanoma.
Tahi lalat kanker, atau melanoma, adalah hasil dari kerusakan DNA dalam sel kulit.
Perubahan, atau mutasi, pada gen ini dapat menyebabkan sel tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali.
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang terjadi ketika sel penghasil pigmen yang dikenal sebagai melanosit bermutasi dan mulai membelah secara tak terkendali.
Melanosit menghasilkan pigmen yang disebut melanin.
Melanin bertanggung jawab atas warna kulit.
Setelah terpapar sinar matahari, melanosit meningkatkan produksi melanin untuk melindungi kulit dari sinar UV yang berpotensi berbahaya.
Inilah sebabnya kulit beberapa orang mungkin menjadi cokelat setelah terpapar sinar matahari.
Tubuh orang dengan kulit yang lebih gelap secara alami menghasilkan lebih banyak melanin daripada mereka yang memiliki kulit lebih terang.