Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Manfaat Sarapan untuk Mencegah Diabetes Tipe 2

Kompas.com - 13/01/2024, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Studi menunjukkan manfaat sarapan untuk menjaga kesehatan gula darah kita, tidak hanya memberikan energi untuk mengawali hari.

Mengutip Health, sebuah studi menemukan bahwa sarapan lebih awal, sebelum jam 09.00, dapat mencegah diabetes tipe 2.

Penelitian dipublikasikan Juli 2023 di International Journal of Epidemiology setelah mengamati pola makan 103.312 orang dewasa dalam 24 jam selama dua tahun.

Baca juga: 4 Manfaat Mengonsumsi Serat untuk Penderita Diabetes

Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa orang-orang yang rutin sarapan lebih awal, yaitu sebelum jam 08.00, lebih kecil kemungkinan terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang sarapan setelah jam 09.00.

Demikian pula, ditemukan bahwa subjek penelitian yang cenderung makan malam lebih larut, yaitu setelah jam 21.00 atau 22.00, memiliki insiden diabetes tipe 2 yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang makan malam lebih awal.

Penulis studi dan peneliti pascadoktoral di ISGlobal Barcelona Insititute fo Global Health Anna Palomar-Cros, PhD, MPH, mengatakan bahwa hubungan antara risiko diabetes tipe 2 dan waktu makan konsisten, bahkan ketika faktor-faktor lain diabaikan.

Baca juga: Tidak Baik Penderita Diabetes Tipe 2 Melewatkan Sarapan, Kenapa?

Hasil penelitian ini tidak bergantung pada berbagai variabel termasuk pendidikan, kualitas makanan, atau tingkat aktivitas fisik peserta.

Di luar kualitas nutrisi makanan, makan lebih awal juga berpotensi menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Ini bisa menjadi strategi yang berguna, terutama karena 1,3 miliar orang diperkirakan menderita diabetes pada 2050.

Lebih lanjut artikel ini akan mengulas secara ringkas mengenai pengaruh sarapan terhadap diabetes tipe 2.

Baca juga: Apa Diabetes Menyebabkan Kanker Pankreas? Ini Penjelasannya...

Apa itu diabetes tipe 2?

Mengutip Helath Central, diabetes tipe 2 mungkin yang paling umum terjadi di antara penderita diabetes.

Tipe diabetes umum lainnya adalah diabetes tipe 1, di mana adanya kelainan autoimun.

Orang dengan semua jenis diabetes memiliki satu kesamaan yaitu tingginya jumlah gula darah.

Khusus pada diabetes tipe 2, tubuh Anda berhenti menggunakan insulin secara efisien, sehingga membutuhkan lebih banyak insulin untuk membantu mengubah glukosa menjadi energi.

Insulin adalah hormon yang diproduksi pankres guna memindahkan gula (glukosa) dalam darah ke sel-sel di seluruh tubuh untuk dijadikan bahan bakar (energi) sesuai yang dibutuhkan.

Baca juga: 6 Pilihan Makanan untuk Sarapan Terbaik Penderita Diabetes

Akibatnya, pankreas Anda tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memenuhi permintaan, dan akhirnya Anda mengalami gula darah tinggi.

Ada banyak faktor penyebab diabetes tipe 2 terjadi, di antaranya adalah kegemukan, pola makan tidak teratur, dan gaya hidup malas bergerak.

Sehingga, siabetes tipe 2 sangat bisa diobati, walaupun tidak bisa disembuhkan total.

Namun, beberapa orang mampu mengendalikannya dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

Beberapa orang lainnya perlu mengendalikkan dengan mengonsumsi obat dokter secara teratur.

Diabetes tipe 2 penting untuk didiagnosis sejak dini dan benar, karena jika tidak diobati, akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan dapat menyebabkan komplikasi, seperti kehilangan penglihatan, gangguan ginjal, nyeri saraf, masalah kaki, dan bahkan amputasi.

Baca juga: Rencana Makan Penderita Diabetes: Jadwal, Jumlah, dan Jenis Makanannya

Mengapa sarapan berpengaruh terhadap diabetes tipe 2?

Dikutip dari Health, hubungan antara waktu sarapan dan risiko diabetes tipe 2 memperkuat gagasan bahwa makan dan ritme alami tubuh memiliki hubungan yang unik.

Ritme sirkadian terlibat dalam hampir semua fungsi tubuh dan diatur oleh jam sirkadian, yang disinkronkan oleh cahaya dan makanan.

Menurut National Institute of General Medical Sciences (NIGMS), ritme sirkadian adalah perubahan fisik, mental, dan perilaku yang dialami organisme selama siklus 24 jam.
Fungsi yang benar dari sistem ini sangat penting untuk memastikan metabolisme yang optimal.

Untuk diketahui bahwa metabolisme mengacu pada proses kimia (metabolik) yang terjadi saat tubuh Anda mengubah makanan dan minuman menjadi energi, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Baca juga: Cara Mencegah Diabetes Tipe 2 di Usia Muda

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa ritme sirkadian tubuh dapat mengontrol glukosa, insulin, toleransi glukosa, dan nafsu makan.

Sistem metabolik cenderung mencapai puncaknya di pagi hari, sehingga merupakan waktu yang lebih baik bagi orang untuk makan.

Menurut Mia Zhu, MPH, RD, spesialis perawatan dan pendidikan diabetes bersertifikat di Duke Health, hormon Anda memberi tahu hati Anda untuk melepaskan gula ke aliran darah saat Anda bangun.

Makan sesaat setelah bangun tidur memicu hormon seperti insulin , kata Zhu, yang kemudian membantu memindahkan gula ke dalam sel dan keluar dari aliran darah.

Gula darah tinggi merupakan ciri khas diabetes tipe 2, oleh karena itu penderita diabetes dianjurkan untuk sarapan setiap hari.

Sebuah penelitian lain menemukan bahwa orang yang sarapan setiap hari, kecil kemungkinannya untuk mengalami gejala sindrom metabolik, seperti tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi.

Baca juga: 12 Faktor Risiko Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau