Kadar gula darah yang tinggi, dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh, sehingga dapat mengganggu sirkulasi darah.
Akibatnya, luka kecil sekalipun mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.
Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf.
Pada penderita diabetes tipe 2, hal ini dapat menyebabkan nyeri, sensasi kesemutan, atau mati rasa pada tangan dan kaki.
Penyakit ini dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan menyebabkan komplikasi yang serius, jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk diabetes.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Diabetes Tipe 2 pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua
Bercak kulit lebih gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menjadi gejala awal diabetes tipe 2.
Kondisi kulit ini dikenal dengan nama acanthosis nigricans.
Kelebihan gula dalam darah dan urine menyediakan makanan bagi jamur, yang dapat menyebabkan infeksi.
Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area genital, dan ketiak.
Mengutip WebMD, Anda mungkin tidak tahu bahwa Anda menderita diabetes tipe 2 sampai hal-hal itu memengaruhi kesehatan Anda.
Sekitar 1 dari 4 orang dengan kondisi tersebut tidak mengetahui bahwa mereka mengidapnya.
Diabetes tipe 2 biasanya dapat dikendalikan dengan mengubah gaya hidup lebih sehat.
Baca juga: 9 Gejala Awal Orang Terkena Diabetes yang Harus Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.