KOMPAS.com - Diabetes tipe 2 adalah bentuk diabetes yang paling umum.
Lebih dari 95 persen penderita diabetes menderita diabetes tipe 2, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: 9 Gejala Awal Orang Terkena Diabetes Tipe 2 yang Harus Diketahui
Diabetes tipe 2 merupakan penyakit berbahaya jangka panjang (kronis), yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah.
Mengutip WHO, diabetes tipe 2 memengaruhi cara tubuh Anda menggunakan gula (glukosa) sebagai energi.
Kondisi ini menghentikan tubuh menggunakan insulin dengan benar, yang dapat menyebabkan tingginya kadar gula darah, jika tidak diobati.
Seiring berjalannya waktu, diabetes tipe 2 dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh, terutama saraf dan pembuluh darah.
Sehingga, diagnosis dini penting untuk kemudian mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pengobatan yang tepat dibarengi perubahan gaya hidup sehat untuk mengendalikan kadar gula darah, dapat mencegah dampak terburuk diabetes tipe 2.
Baca juga: Studi: Manfaat Sarapan untuk Mencegah Diabetes Tipe 2
Dikutip dari WebMD, penting untuk mengendalikan gula darah Anda agar menghindari kondisi serius berikut:
Jika gula darah turun di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL), hal ini dapat menyebabkan kecelakaan, koma, dan kematian.
Gula darah yang melebihi 180 hingga 200 mg/dL dapat menyebabkan masalah jantung, saraf, ginjal, dan penglihatan. Dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan koma dan kematian.
Baca juga: Tidak Baik Penderita Diabetes Tipe 2 Melewatkan Sarapan, Kenapa?
Seiring waktu, penderita diabetes tipe 2 mungkin mengalami masalah kesehatan lain, seperti berikut:
Ini kondisi di mana asam beracun yang disebut keton menumpuk dan tumpah ke urine. Ini dapat menyebabkan koma dan kematian jika Anda tidak mengobatinya.
Penderita diabetes lebih cenderung memiliki kondisi seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang berperan dalam penyakit jantung.
Selain itu, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol jantung Anda.