KOMPAS.com - Sistem kekebalan tubuh kita dapat bertindak secara keliru hingga menyebabkan penyakit, yang dinamakan penyakit autoimun.
Mengutip Cleveland Clinic, penyakit autoimun ini diketahui dapat terjadi berbagai bagian tubuh dan ada lebih dari 100 jenisnya yang saat ini diketahui.
Contoh penyakit autoimun adalah diabetes tipe 1, klerosis multipel, artritis reumatoid, lupus, penyakit Crohn, dan psoriasis.
Artikel ini selanjutnya akan mengulas mengenai penyebab penyakit autoimun.
Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Autoimun dan Ciri-cirinya
Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang secara keliru atau tidak sengaja menyerang tubuh sendiri alih-alih melindunginya dari zat berbahaya.
Penyakit autoimun dapat mempengaruhi banyak jenis jaringan dan hampir semua organ di tubuh Anda.
Misalnya, sendi dan otot, saluran pencernaan, sistem endokrin, kulit, sistem saraf, dan lainnya.
Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk nyeri, kelelahan (kelelahan), ruam, mual, sakit kepala, pusing, dan banyak lagi.
Baca juga: Apakah Penyakit Autoimun Bisa Disembuhkan? Ini penjelasannya...
Mengutip WebMD, sistem kekebalan tubuh normal menghasilkan protein yang disebut antibodi.
Sistem kekebalan tubuh terdiri dari jaringan sel, jaringan, dan organ.
Antibodi berfungsi melindungi Anda dari zat berbahaya, seperti bateri, virus, parasit, sel kanker, dan racun.
Namun pada kelainan autoimun, sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan antara sel berbahaya yang hendak menyerang dan sel yang sehat.
Para ilmuwan tdak mengetahui secara jelas penyakit autoimun disebabkan oleh apa.
Baca juga: 10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum Beserta Gejalanya
Namun, para ilmuwan melihat ada beberapa kemungkinan penyebab penyakit autoimun, di antaranya sebagai berikut:
Beberapa obat dapat menyebabkan perubahan pada tubuh yang membingungkan sistem kekebalan tubu.
Bicarakan dengan dokter Anda tentang efek samping statin, antibiotik, dan obat tekanan darah pada khususnya.
Beberapa penyakit autoimun diturunkan dalam keluarga, jadi Anda berisiko lebih tinggi menderita penyakit autoimun, jika keluarga Anda memiliki riwayat penyakit ini.
Orang yang memiliki gen tertentu juga lebih mungkin mengalami kelainan autoimun.
Meskipun gen memang berperan, tetapi hal tersebut tidak cukup untuk menyebabkan penyakit autoimun dengan sendirinya. Kemungkinan tetap ada pemicunya juga.
Baca juga: Macam-macam Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai
Mikroorganisme, seperti virus dan bakteri, dapat memicu perubahan yang membuat sistem kekebalan Anda menyerang dirinya sendiri.
Hal ini mungkin lebih mungkin terjadi, jika Anda secara genetik rentan terhadap penyakit sistem kekebalan.
Ada beberapa hal yang diketahui bisa menjadi faktor risiko penyakit autoimun, yaitu meliputi berikut:
Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit autoimun, coba periksakan diri Anda ke dokter untuk mengecek apakah diri Anda mengidap penyakit ini.
Diagnosis penyakit autoimun mungkin memerlukan waktu dan beberapa jenis tes untuk memastikannya.
Gejala banyak penyakit autoimun mirip dengan penyakit lain, sehingga memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Pemeriksaannya bisa meliputi tes darah dan pencitraan.
Baca juga: 9 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Penyakit Autoimun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.