Seseorang berisiko lebih besar mengidap obesitas jika ada keluarga atau orangtua yang mengalami masalah ini.
Faktor genetik tidak hanya memicu terjadinya obesitas, namun juga berperan dalam seberapa efisien tubuh mengubah makanan menjadi energi, bagaimana tubuh mengatur nafsu makan, dan cara turuh membakar kalori selama berolahraga.
Sederet gaya hidup, termasuk pola makan tinggi kalori, jarang mengonsumsi buah dan sayur, mengonsumsi minuman dan makanan manis, konsumsi makanan berminyak dan berlemak, serta alkohol bisa memicu terjadinya penumpukan lemak sehingga terjadi obesitas.
Kebiasaan hidup menetap atau jarang gerak juga termasuk gaya hidup yang bisa menyebabkan obesitas.
Karena itu, pastikan melakukan aktivitas fisik dan olahraga teratur minimal 30 menit per hari dan dilakukan selama 5 kali dalam seminggu.
Obesitas juga bisa disebabkan karena penyakit tertentu, seperti hipotiroidisme, sindrom cushing, sindrom prader-will, dan radang sendi.
Baca juga: 10 Faktor Risiko Penyebab Batu Empedu, Termasuk Obesitas
Faktor penyebab obesitas juga bisa karena penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid, antidepresan, obat anti-kejang, obat diabetes, dan beta blocker.
Selain itu, kehamilan, upaya berhenti merokok, kurang tidur, dan stres juga dapat memicu terjadinya obesitas.
Itulah ulasan singkat mengenai penyakit obesitas. Konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami tanda-tanda obesitas. Ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengetahui kemungkinan adanya risiko obesitas atau masalah kesehatan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.