KOMPAS.com - Obesitas dapat memicu kondisi kronis, seperti hipertensi, diabetes, sakit jantung, dan stroke. Namun, tahukah Anda penyakit obesitas seperti apa?
Penyakit obesitas adalah kondisi ketika seseorang memiliki penumpukan lemak berlebihan karena asupan energi yang masuk dan yang digunakan tidak seimbang.
Baca juga: Usaha Intan Lawan Obesitas, dari BB 84 Kg Jadi 49 Kg
Individu dengan obesitas cenderung mengonsumsi asupan tinggi kalori sebelum merasa kenyang, lebih cepat lapar, atau konsumsi makanan secara berlebihan akibat stres atau gangguan cemas.
Seseorang dikatakan mengidap obesitas apabila indeks massa tubuhnya lebih dari 27,0.
Makanan menjadi faktor utama yang menyebabkan obesitas. Kemudian diikuti faktor-faktor lain, seperti aktivitas fisik, gaya hidup, dan riwayat genetik.
Untuk mengetahui lebih lanjut penyakit obesitas seperti apa, simak gejala dan penyebabnya berikut.
Dilansir dari Yankes Kemkes, selain melihat nilai indeks massa tubuh, ada beberapa keluhan atau gejala obesitas, antara lain:
Dokter biasanya akan menghitung indeks massa tubuh terlebih dahulu baru melakukan diagnosis dan memberi penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien.
Baca juga: 6 Komplikasi Obesitas, Termasuk Penyakit Jantung dan Kanker
Meskipun ada pengaruh genetik, perilaku, metabolisme, dan hormonal terhadap berat badan, obesitas terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibakar melalui aktivitas sehar-hari dan olahraga.
Kelebihan kalori dari makanan yang tidak digunakan sebagai energi tersebut disimpan oleh tubuh sebagai lemak. Asupan tinggi kalori umumnya berasal dari makanan cepat saji atau minuman kemasan.
Selain disebabkan oleh pola makan, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu obesitas, yaitu:
Obesitas dapat terjadi pada semua usia, dari anak-anak hingga lansia.
Namun seiring bertambahnya usia, perubahan hormonal dan gaya hidup yang kurang aktif bisa meningkatkan risiko obesitas.
Jumlah otot di tubuh Anda juga cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Massa otot yang lebih rendah seringkali menyebabkan penurunan metabolisme.
Perubahan ini juga mengurangi kebutuhan kalori dan membuat seseorang kesulitan menurunkan berat badannya.
Baca juga: 6 Penyebab Asam Urat di Usia Muda, Termasuk Obesitas