Namun batu ginjal yang berukuran besar, bisa terperangkap di ureter (saluran yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih).
Hal ini dapat menyebabkan urin menumpuk dan membatasi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dari tubuh. Pendarahan juga bisa terjadi sebagai akibatnya.
Baca juga: 14 Penyebab Batu Ginjal pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Batu ginjal terbentuk karena urine terdapat terlalu banyak zat, seperti kalsium, natrium, oksalat, asam urat, sistin, xantin, dan fosfat.
Ketika Anda memiliki terlalu banyak partikel zat-zat ini dalam urine Anda dan terlalu sedikit cairan, itu dapat mulai saling menempel, membentuk kristal atau batu.
Dikutip dari Cleveland Clinic, batu ginjal dapat terbentuk dalam hitungan bulan atau tahun.
Sementara, faktor risiko yang menyebabkan batu ginjal terbentuk antara lain:
Makan terlalu banyak fruktosa berkorelasi dengan peningkatan risiko terkena batu ginjal.
Fruktosa dapat ditemukan pada gula meja dan sirup jagung fruktosa tinggi.
Baca juga: 7 Tanda-tanda Batu Ginjal pada Anak yang Harus Diwaspadai
Gejala batu ginjal meliputi:
Gejala batu ginjal yang paling umum adalah nyeri di punggung bagian bawah, perut, atau samping (nyeri pinggang).
Mungkin terasa seperti menjalar dari selangkangan ke sisi tubuh Anda.
Ini bisa berupa nyeri tumpul atau tajam dan parah. Kadang-kadang disebut nyeri kolik karena dapat memburuk secara bergelombang.
Batu ginjal yang lebih kecil mungkin tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya.
Baca juga: 8 Tanda-tanda Batu Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.