Vitamin C harus dikonsumsi melalui makanan karena tubuh kita tidak mampu memproduksinya.
Delima mengandung senyawa antioksidan, seperti quercetin dan anthocyanin, yang juga memperbaiki kerusakan sel akibat stres oksidatif.
Menurut National Institutes of Health, vitamin C juga berpotensi membatasi efek merusak dari radikal bebas melalui aktivitas antioksidannya.
Dengan begitu, manfaat buah delima termasuk dapat membantu mencegah atau menunda perkembangan kanker tertentu, penyakit kardiovaskular, dan penyakit lain yang disebabkan oleh stres oksidatif.
Baca juga: Kandungan Blewah dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Makan buah delima (bukan jus) akan membuat Anda mendapatkan tambahan serat yang cukup.
Serat membantu meningkatkan rasa kenyang, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan dapat membantu menurunkan kolesterol darah.
Kandungan delima ini juga membantu memperlambat penyerapan gula, sehingga glukosa darah Anda tidak melonjak setelah makan.
Sebuah tinjauan penelitian yang menganalisis manfaat buah delima dalam bentuk jus terhadap tekanan darah.
Hasilnya menunjukkan bahwa meminum sekitar satu cangkir jus delima dapat membantu mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik.
Sehingga, buah delima bermanfaat bagi penderita hipertensi dan orang yang berisiko terkena hipertensi serta penyakit kardiovaskular.
Makan buah delima juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
Ada beberapa cara buah delima dapat melindungi jantung Anda, meliputi meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik) sekaligus menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), serta menurunkan tekanan darah.
Selain itu, buah delima dapat mencegah penumpukan plak di arteri dan bisa membantu membalikkan penyempitan arteri (aterosklerosis).
Minum jus delima juga bisa meningkatkan aliran darah dan mengurangi angina.
Hal itu menjadi alasan mengapa buah delima disorot sebagai salah satu buah pelindung jantung terbaik dalam ulasan tahun 2021.