Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu KB Suntik, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya

Kompas.com - 03/04/2024, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - KB suntik adalah kontrasepsi hormonal yang disuntikkan pada lengan bagian atas, paha, perut bagian bawah, atau bokong.

KB suntik mengandung hormon progesteron sintetis atau yang disebut dengan progestin untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui apa itu KB suntik, cara kerja, serta efek sampingnya.

Baca juga: Benarkah Pil KB Sebabkan Berat Badan Naik? Begini Faktanya...

Apa itu KB suntik?

Seperti disebutkan di atas, KB suntik adalah salah satu pilihan kontrasepsi hormonal yang bertujuan mencegah terjadinya kehamilan atau pembuahan.

Kontrasepsi ini cukup diminati masyarakat Indonesia karena dianggap sebagai cara yang aman, efektif, dan bisa digunakan segera setelah melahirkan.

Ada dua jenis KB suntik yang perlu wanita ketahui, yaitu:

  • KB suntik 1 bulan

Ini merupakan jenis KB suntik yang diberikan setelah 7 hari pertama mengalami menstruasi atau 6 minggu setelah proses kelahiran.

Dilansir dari Yankes Kemkes, suntikan ini diberikan setiap satu bulan sekali.

Suntikan yang diberikan berisi kombinasi hormon medroxyprogesterone acetate (hormon progestin) dengan estradiol cypionate (hormon estrogen).

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja KB Implan? Berikut Penjelasannya...

  • KB suntik 3 bulan

KB suntik ini diberikan setiap tiga bulan sekali dengan menyuntikkan hormon progesting (medroxyprogesterone acetate) dengan volume 150 mg.

Sama seperti KB suntik 1 bulan, KB suntik 3 bulan dimulai setelah 7 hari pertama mengalami menstruasi atau 6 minggu setelah melahirkan.

Pada ibu menyusui biasanya dianjurkan untuk mendapatkan KB suntik 3 bulan karena suntikan satu bula dapat berpengaruh pada produksi ASI.

Namun, ibu yang sudah tidak menyusui anaknya, dapat menggunakan KB suntik satu bulan atau sesuai kenyamanan.

Bagaimana cara kerja KB suntik?

Metode dari KB suntik adalah dengan menyuntikkan cairan yang berupa hormon progesteron yang diberikan secara berkala kepada akseptor KB.

Setelah disuntikkan, cairan yang berisi hormon progresteron tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah dan secara secara bertahap akan diserap oleh tubuh guna mencegah kehamilan.

Baca juga: 5 Perbedaan KB Implan dengan IUD, Wanita Perlu Tahu

Cara kerja KB suntik yaitu menghentikan keluarnya sel telur dari indung telur sehingga tidak terjadi ovulasi.

Alhasil, tubuh Anda tidak akan memproduksi sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan meski ada sperma yang masuk ke dalam organ reproduksi wanita.

Hormon progestin dalam KB suntik juga membuat lendir vagina lebih kental sehingga sperma akan sulit masuk ke dalam rahim.

Apa efek samping dari KB suntik?

Sama halnya dengan jenis kontrasepsi lain, KB suntik memiliki potensi efek samping, antara lain:

  • Gangguan menstruasi

Dikutip dari Hermina Hospitals, efek samping dari penggunaan KB suntik yang paling umum terjadi adalah gangguan menstruasi, khususnya yakni membuat menstruasi menjadi tidak teratur.

Kandungan progesteron yang ada di dalam KB suntik juga dapat membuat lapisan rahim Anda menjadi lebih tipis. Akibatnya, anda berisiko berhenti menstruasi selama rutin mendapatkan suntik KB.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir karena perubahan menstruasi adalah kondisi yang wajar akibat penggunaan kontrasepsi hormonal.

Siklus menstruasi biasanya kembali normall setelah berhenti menggunakan suntik KB.

Baca juga: Mengenal Apa itu KB Koyo, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya

  • Memicu kenaikan berat badan

Wanita yang sudah memiliki berat badan di atas normal perlu waspada jika ingin menggunakan KB suntil.

Hal itu karena hormon progestin pada KB suntik bisa menambah nafsu makan dan memicu kenaikan pada berat badan.

  • Tidak memberi jaminan perlindungan terhadap penularan penyakit

Penggunaan KB suntik tidak melindungi seseorang dari penularan penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS.

Satu-satunya kontrasepsi yang bisa mencegah penyakit maupun infeksi menular seksual yaitu kondom.

  • Gangguan kesuburan

Meskipun siklus menstruasi dapat kembali normal seiring waktu, pengguna KB suntik umumnya mengalami gangguan kesuburan.

Dikutip dari Mayo Clinic, seorang wanita biasanya perlu menunggug 10 bulan atau lebih bila ingin hamil setelah berhenti memakai KB suntik.

Selain itu, efek samping KB suntik jangka panjang bisa mengakibatkan vagina menjadi kering, menurunkan kepadatan tulang, serta menurunkan hasrat seksual.

Itulah ulasan singkat mengenai apa itu KB suntik, cara kerja, serta efek sampingnya. Sebelum menggunakan kontrasepsi ini, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu.

Baca juga: 5 Efek Samping KB IUD, Wanita Perlu Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com