KOMPAS.com - Alergi debu adalah salah satu jenis alergi yang umum terjadi dan dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu.
Meskipun tidak semua orang bereaksi terhadap debu dengan cara yang sama, pemahaman tentang penyebab dan gejala alergi debu dapat membantu dalam mengelola kondisi tersebut.
Dalam artikel ini, akan dibahas secara rinci penyebab alergi debu, gejala yang mungkin dialami oleh penderita, serta berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengobatinya.
Gejala alergi debu seringkali lebih ringan daripada alergi serbuk sari (hay fever), tetapi dapat menjadi parah dan berdampak signifikan pada kesehatan.
Melansir Verywell Health, berikut adalah beberapa gejala alergi debu yang perlu dikenali:
Bersin adalah salah satu gejala utama alergi debu. Ketika bersin, tubuh mengeluarkan udara, partikel, ludah, dan lendir sebagai upaya untuk menghilangkan iritasi yang menyebabkan bersin.
Namun, peradangan di saluran hidung dapat membuat Anda terus bersin meskipun debu dan tungau hilang.
Baca juga: Anda Alergi Debu? Ini 4 Solusi Bersihkan Rumah
Peningkatan lendir merupakan salah satu respons tubuh terhadap iritasi yang dihirup, dimana tubuh meningkatkan jumlah dan aliran lendir untuk membersihkannya. Hal ini disebabkan oleh pelepasan histamin dalam tubuh.
Selain menyebabkan hidung tersumbat, histamin juga dapat menyebabkan sensasi gatal di hidung, mulut, dan tenggorokan.
Gejala mata dapat meliputi:
Jika menderita asma, alergi tungau debu dapat memicu gejala atau serangan asma. Gejala asma meliputi batuk dan sesak napas.
Baca juga: Apakah Eksim Sama dengan Alergi? Berikut Penjelasannya…
Gejala alergi dapat membuat sulit untuk tertidur atau bahkan dapat membangunkan, membuat lelah keesokan harinya.
Gejala alergi anak-anak cenderung sangat mirip dengan orang dewasa. Beberapa mudah dikenali, seperti bersin dan pilek.
Gejala yang sering terjadi, seperti infeksi telinga berulang, bisa ditandai dengan mudah tersinggung, rewel, dan menggosok telinga, hidung mampat, dan masalah tidur yang buruk.
Tungau debu merupakan pemicu alergi debu yang sangat umum. Mereka biasanya tersebar luas di lingkungan yang hangat dan lembab.
Ketika menghirup debu yang mengandung tungau debu, sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasinya sebagai ancaman dan melepaskan histamin, sebuah bahan kimia yang memicu gejala alergi.
Seseorang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan alergi debu jika:
Baca juga: Allergy Alert”, Ini 3 Hal Pemicu Gejala Alergi yang Mesti Diwaspadai
Melansir laman Mayo Clinic, untuk mengobati alergi debu, dokter mungkin merekomendasikan salah satu dari beberapa obat berikut:
Selain obat-obatan tersebut, terapi lain seperti imunoterapi atau suntik epinefrin juga dapat menjadi pilihan untuk mengatasi alergi tungau debu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.