Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Peringatan Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 30/04/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes tipe 2 merupakan bentuk diabetes yang paling umum dan biasanya terjadi pada orang dewasa, meski bisa juga dialami anak-anak dan remaja.

Dawn Turner, RD, CDCES, seorang pendidik diabetes di Northwestern Medicine Regional Medical Group mengatakan bahwa pemeriksaan fisik tahunan, yang biasanya melibatkan pengujian kadar gula darah puasa, adalah pemeriksaan lini pertama yang bagus untuk diabetes tipe 2.

Baca juga: Cara Mencegah Diabetes Tipe 2 di Usia Muda

Turner mengatakan bahwa itu bisa dilakukan tidak peduli seberapa sehat menurut Anda kadar gula darah Anda.

Selain itu, Anda dapat memerhatikan apa kata tubuh Anda. Dabetes tipe 2 memengaruhi setiap sel dalam tubuh, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, kata Fernando Ovalle, MD, direktur klinik diabetes multidisiplin di Universitas Alabama di Birmingham School of Medicine.

Berikut artikel ini akan menunjukkan macam tanda yang bisa mengarah pada pebyakita diabetea tips 2.

Baca juga: Studi: Manfaat Sarapan untuk Mencegah Diabetes Tipe 2

Apa saja tanda peringatan diabetes tipe 2?

Disari dari Everyday Health dan Prevention, tanda-tanda peringatan diabetes tipe 2 meliputi berikut:

  • Sering buang air kecil

Ketika ada kelebihan glukosa dalam darah, seperti pada diabetes tipe 2, ginjal tidak mampu menangani semuanya dan harus mengeluarkan sebagian dari darah dan masuk ke urine.

Hal ini menyebabkan produksi urine lebih banyak dan peningkatan frekuensi serta urgensi buang air kecil, yang disebut poliuria.

Adanya glukosa berlebih juga bisa menyebabkan urine berbau manis. Hal ini paling umum terjadi pada kasus diabetes tipe 2 tahap lanjut.

  • Peningkatan rasa haus atau mulut kering

Rasa haus yang berlebihan atau yang disebut polidipsia adalah gejala utama diabetes tipe 2 lainnya.

Lagi pula, dengan meningkatnya buang air kecil, dehidrasi bisa terjadi, menurut Mayo Clinic. Untuk mencoba mengatasinya, tubuh menggunakan rasa haus untuk mendorong Anda melakukan rehidrasi.

Menggigil penelitian pada 2017 menemukan bahwa penderita diabetes tipe 2 mungkin menghasilkan lebih sedikit air liur, sehingga memperburuk perasaan mulut kering atau xerostomia.

Baca juga: 9 Gejala Awal Orang Terkena Diabetes Tipe 2 yang Harus Diketahui

  • Merasa lapar sepanjang waktu

Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan baik untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel.

Akibatnya, sel-sel di seluruh tubuh kekurangan energi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Dalam upaya untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan sel, tubuh meningkatkan rasa lapar.

Rasa lapar yang berlebihan atau polifagia adalah tanda umum diabetes. Ini berbeda dengan sekedar keinginan untuk makan.

Polifagia terjadi ketika Anda memiliki nafsu makan bahkan setelah Anda makan dalam jumlah yang cukup.

  • Kelelahan

Selain terus merasa lapar, penderita diabetes tipe 2 juga bisa mengalani rasa lelah yang terus-menerus.

Namun, banyak orang merasa lesu tidak menyadari bahwa kelelahan kronis yang mereka alami berkaitan dengan masalah gula darah.

Ketika glukosa dari makanan Anda tidak dapat masuk ke dalam sel, sel Anda tidak dapat menghasilkan energi, sehingga Anda merasa lelah sepanjang waktu.

Baca juga: Apakah Diabetes Tipe 2 Berbahaya? Ini Penjelasannya...

  • Penurunan berat badan tiba-tiba

Hal ini terjadi sebagian karena tubuh Anda mencari energi atau bahan bakar (seperti glukosa), dan tubuh memecah sel otot untuk mendapatkannya.

Tanpa sumber glukosa yang konstan dalam sel Anda, jaringan otot akan menyusut. Sehingga, ini membuat Anda kehilangan berat badan.

Hal ini terutama terlihat pada diabetes tipe 1.

Penurunan berat badan yang parah dan tidak diinginkan paling sering terjadi ketika diabetes tipe 2 tidak terdeteksi dalam waktu lama, menurut penelitian.

Sebab, kebanyakan penderita diabetes tipe 2 awalnya kelebihan berat badan.

  • Sakit kaki dan mati rasa

Seiring waktu, paparan kadar gula darah tinggi dalam waktu lama dapat merusak saraf di seluruh tubuh melalui kondisi yang disebut neuropati diabetik.

Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala kerusakan apa pun, sementara yang lain mungkin merasakan mati rasa, kesemutan, atau nyeri pada ekstremitas.

Neuropati diabetik biasanya dimulai di kaki dan kemudian berkembang ke atas.

Kondisi ini paling umum terjadi pada orang yang menderita diabetes tipe 2 selama 25 tahun atau lebih, tetapi juga dapat terjadi pada orang yang menderita pradiabetes.

Baca juga: Kenapa Merokok Jadi Faktor Risiko Diabetes Tipe 2? Ini Penjelasannya

  • Penglihatan kabur

Jika kadar glukosa darah Anda tetap tinggi, cairan mungkin diambil dari jaringan Anda untuk tujuan pengenceran, termasuk cairan dari lensa mata Anda.

Hal ini mungkin memengaruhi kemampuan Anda untuk fokus. Selain itu, kapiler kecil yang menuju ke mata Anda menjadi rusak akibat radikal bebas.

Radikal bebas adalah molekul berbahaya yang diproduksi oleh penderita diabetes dalam jumlah yang mengkhawatirkan.

Inilah sebabnya mengapa antioksidan sangat penting bagi siapa saja yang mengidap penyakit ini.

Antioksidan membantu menetralisir radikal bebas.

  • Kulit di area tertentu menghitam

Beberapa penderita diabetes tipe 2 memiliki bercak kulit gelap di lipatan dan lipatan tubuhnya.

Ini biasanya muncul di ketiak, leher, buku jari, dan selangkangan. Hampir terlihat seperti daki, tetapi tidak bisa hilang meski dicuci dengan sabun.

Kulit yang menghitam ini terkadang terlihat seperti beludru karena teksturnya bergelombang.

Bisa juga muncul kutil di sekitar area hiperpigmentasi yang gelap ini. Kondisi yang disebut acanthosis nigricans ini merupakan tanda resistensi insulin.

Ini berarti tubuh Anda memproduksi terlalu banyak insulin sebagai respons terhadap gula darah yang berlebihan.

Baca juga: Apakah Diabetes Tipe 2 Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasannya...

  • Infeksi bakteri dan jamur

Mudahnya infeksi muncul juga bisa menjadi tanda-tanda diabetes tipe 2

Hal ini karena bakteri dan jamur berkembang biak lebih cepat ketika kadar gula darah meningkat.

Kelebihan glukosa dalam urine dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, menurut Cleveland Clinic.

Mikroba ini berkembang biak di lingkungan yang hangat dan lembab, seperti di area genital.

Hal ini meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan infeksi jamur, terutama pada wanita.

  • Masalah mulut

Menurunnya kesehatan mulut adalah gejala lain dari diabetes tipe 2.

Peningkatan kadar gula darah dapat meningkatkan risiko radang gusi, penyakit periodontal, dan peradangan di mulut.

Setiap luka di mulut juga bisa sembuh dengan lambat.

Faktanya, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2019, para peneliti menemukan bahwa penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi memiliki “bulu” lidah yang tebal atau kuning, serta lidah yang berwarna biru.

Demikianlah tanda-tanda peringatan diabetes tipe 2 yang harus Anda waspadai. Jika Anda menunjukkan tanda-tanda tersebut, Anda perlu segera periksa ke dokter.

Baca juga: Kenali Apa Itu Diabetes Tipe 2, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau