Sindrom iritasi usus besar dapat menyebabkan kram, kembung, dan adanya lendir pada feses.
Penyebab sindrom iritasi usus besar tidak diketahui secara pasti, namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan ini, seperti makanan, stres, hormon, dan infeksi.
Baca juga: Kenapa kalau Gugup Sakit Perut? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Laktosa adalah salah satu jenis gula yang ditemukan pada susu dan produk olahan susu lainnya.
Saat tubuh tidak memiliki enzim laktase yang cukup, tubuh akan mengalami kesulitan untuk memecah laktosa sehingga menyebabkan beberapa gejala, seperti diare, kembung, dan sakit perut.
Radang panggul, atau pelvic inflammatory disease, adalah inflamasi pada organ reproduksi, yang umumnya disebabkan oleh penyakit menular seksual, seperti chlamydia atau gonore.
Selain sakit perut, kondisi ini juga akan memicu gejala lainnya, seperti demam, keputihan yang tidak wajar, dan nyeri atau pendarahan saat melakukan hubungan seksual.
Radang usus buntu dapat mengalami inflamasi dan perlu untuk segera dikeluarkan.
Saat usus buntu pecah, bakteri dapat menyebar dan rasa sakit umumnya akan terasa di sekitar pusar yang kemudian menjalar ke perut bagian kanan.
Penumpukan kotoran di usus dapat meningkatkan tekanan pada usus besar sehingga jadi penyebab perut sakit.
Sembelit dapat terjadi karena beberapa kondisi, seperti kekurangan serat, konsumsi obat tertentu, jarang berolahraga, dan kehamilan.
Baca juga: 8 Obat Sakit Perut Melilit Alami, Ada Jahe dan Cuka Sari Apel
Gas dapat muncul ketika bakteri di usus besar memecah makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh.
Kondisi ini juga bisa terjadi ketika Anda menelan lebih banyak udara daripada biasanya sehingga menyebabkan rasa sakit, kembuang, dan kentut.
Beberapa kondisi di atas dapat menyebabkan sakit perut yang bisa dibarengi dengan gejala lainnya.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan yang belum terbukti aman secara medis karena bisa berbahaya untuk kesehatan.
Anda diimbau untuk segera ke dokter jika rasa sakit tiba-tiba bertambah parah atau disertai dengan gejala lainnya, seperti sulit menelan, penurunan berat badan, dan sakit ketika buang air kecil.
Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui perut terasa sakit karena apa sehingga Anda bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.