Jika Anda mengalami stres sekaligus tekanan darah tinggi, Anda memiliki risiko lebih besar menderita serangan jantung atau stroke.
Merokok adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung terkuat yang dapat Anda kendalikan.
Bahkan merokok ringan atau sesekali pun dapat meningkatkan pembentukan plak.
Asap rokok juga mengurangi ketersediaan oksigen ke jantung dan paru-paru. Kebiasaan buruk ini dapat menambah nyeri dada, jika Anda sudah menderita penyakit jantung.
Wanita di atas usia 35 tahun yang merokok dan mengonsumsi pil KB memiliki risiko tambahan.
Mendapatkan paparan asap rokok dalam jangka panjang juga memiliki efek yang juga berbahaya.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Serangan Jantung yang Perlu Diperhatikan
Orang yang menggunakan obat-obatan terlarang, seperti kokain dan amfetamin, berisiko mengalami serangan jantung.
Itu karena obat stimulan tersebut dapat memicu kejang arteri koroner.
Kondisi inilah yang menyebabkan tekanan darah tinggi saat hamil.
Orang yang mengalami ini memiliki risko lebih tinggi menderita penyakit jantung seumur hidup.
Memiliki penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus, dapat meningkatkan risiko Anda terkena serangan jantung.
Demikianlah sejumlah faktor risiko serangan jantung yang menentukan siapa yang berisiko mengalaminya.
Semakin banyak faktor risiko yang Anda miliki dan semakin parah faktor tersebut, semakin tinggi risiko Anda terkena serangan jantung.
Orang yang memiliki risiko rendah terkena penyakit arteri koroner hidup rata-rata 10 tahun lebih lama dibandingkan mereka yang berisiko tinggi.
Baca juga: Tanda-tanda Serangan Jantung pada Anak yang Harus Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.