Untuk diketahui, anemia juga bisa menyebabkan susah konsentrasi, gampang lupa, dan kemampuan berpikir menurun. Kondisi ini bisa mempengaruhi prestasi atau produktivitas belajar di sekolah.
Sebagian remaja putri mungkin tidak mendapat asupan zat besi yang memadai dari makanan yang mereka konsumsi.
Itu sebabnya, diperlukan tablet tambah darah sebagai suplementasi zat besi.
Ada beberapa potensi efek samping tablet tambah darah, yaitu sembelit, mual, muntah, nyeri di ulu hati, dan perubahan warna feses menjadi hitam.
Namun, efek tersebut umumnya tidak berbahaya dan dapat mereda seiring waktu.
Efek tersebut juga dapat diredakan dengan mengonsumsi makanan berserat.
Meski demikian, rematri atau perempuan yang mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi tablet tambah darah dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Adapun pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri dan wanita usia subur diIndonesia telah mendapat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang bekerja sama dengan sekolah-sekolah, puskesmas, serta pihak terkait lainnya.
Berdasarkan media briefing yang diikuti Kompas.com di Pasteur, Bandung, Selasa (11/6/2024), pemberian tablet tambah darah ini juga mendapat dukungan dari organisasi global Nutrition International melalui program The Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) yang dilakukan di Sumedang dan Bandung Jawa Barat serta Kupang dan Timor Tengah Utarra NTT sejak tahun 2019-2024.
Baca juga: 5 Cara Mengurangi Efek Samping Tablet Tambah Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.