Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Punggung Terasa Sakit dan Pegal? Berikut 7 Penyebabnya…

Kompas.com - 20/06/2024, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Punggung sakit dan pegal dapat mengganggu aktivitas yang dilakukan. Lalu, kenapa punggung terasa sakit dan pegal?

Ternyata, punggung bisa terasa sakit dan pegal karena beberapa kondisi dan masalah kesehatan tertentu, seperti cedera otot, postur tubuh yang tidak tepat, dan osteoporosis.

Sakit punggung umumnya dapat diatasi dengan melakukan perawatan mandiri, seperti minum obat anti-nyeri, mengompres area yang sakit dengan kompres hangat, dan melakukan gerakan peregangan.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab punggung terasa sakit dan pegal berikut ini.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Sakit Punggung? Ini 8 Daftarnya…

Kenapa punggung terasa sakit dan pegal?

Beberapa kondisi dan masalah kesehatan tertentu ternyata bisa membuat punggung terasa sakit dan pegal.

Disarikan dari Mayo Clinic dan Medical News Today, berikut adalah beberapa penyebab punggung terasa sakit dan pegal yang perlu diketahui.

  • Cedera otot atau ligamen

Kebiasaan mengangkat benda berat secara berulang atau melakukan gerakan tiba-tiba yang kurang tepat dapat memicu cedera otot dan ligamen pada tulang belakang.

Kebiasaan ini bisa menyebabkan spasme otot yang terasa sangat sakit, khususnya pada beberapa orang yang memiliki kondisi fisik yang buruk.

  • Penonjolan atau retak pada bantalan tulang belakang

Diskus adalah bantalan di antara tulang belakang yang dapat mengalami retak atau benjol dan menekan saraf di sekitarnya.

Tekanan berlebih pada saraf dapat menyebabkan rasa sakit atau pegal di area punggung.

Baca juga: 14 Penyebab Sakit Punggung pada Wanita dan Cara Mengatasinya

  • Arthritis

Osteoarthritis adalah salah satu penyebab nyeri punggung, panggul, atau area tubuh lainnya.

Pada beberapa kasus, arthritis, atau radang sendi, pada tulang belakang dapat memicu penyempitan area di sekitar tulang belakang.

  • Osteoporosis

Tulang belakang dapat menyebabkan rasa sakit karena mengalami pengeroposan atau rapuh.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko fraktur kompresi, di mana tulang remuk atau hancur karena mendapatkan tekanan berlebih.

  • Ankylosing spondylitis

Ankylosing spondylitis, atau spondilitis ankilosis, adalah peradangan sendi, khususnya pada tulang belakang.

Kondisi ini akan membuat tulang belakang menjadi kurang fleksibel sehingga rasa sakit dan pegal akan meningkat.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Punggung Pegal, Ada Olahraga dan Pijat

  • Gerakan atau postur tubuh yang tidak baik

Postur tubuh yang tidak baik, seperti ketika duduk di depan komputer, dapat meningkatkan risiko sakit pundak dan punggung dalam jangka panjang.

Selain postur tubuh yang kurang baik, gerakan tertentu, seperti memutar atau membungkuk, juga bisa jadi penyebab punggung sakit.

  • Infeksi

Infeksi pada tulang belakang dapat menyebabkan demam serta rasa sakit di area punggung.

Jenis infeksi lainnya, seperti radang panggul dan infeksi ginjal, juga dapat meningkatkan risiko sakit punggung.

Beberapa masalah kesehatan dapat membuat punggung sakit dan pegal, namun kondisi ini umumnya bukan merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat diatasi secara mandiri.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan segera ke dokter ketika sakit punggung tidak kunjung sembuh atau disertai dengan gejala lainnya, seperti bengkak dan demam.

Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui kenapa punggung terasa sakit dan pegal sehingga Anda bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan medis dengan segera.

Baca juga: Berapa Lama Sakit Punggung akan Hilang? Berikut Penjelasannya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau