Diare tidak hanya menggangggu aktivitas, tetapi juga dapat memicu dehidrasi.
Obat diare yang dijual bebas umumnya menimbulkan efek samping, seperti sembelit sehingga sebagian orang beralih ke pengobatan alternatif, seperti menggunakan minyak serai.
Baca juga: Apa Manfaat Minum Air Rebusan Serai dan Jahe? Ini 7 Daftarnya
Serai secara tradisional digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi dan mengelola penyakit jantung.
Sebuah studi tahun 2007 menunjukkan manfaat minyak sereh efektif untuk mengatasi kolesterol tinggi pada hewan uji. Namun, diperlukan studi lebih lanjut untuk membuktikan khasiat pada manusia.
Minyak sereh yang terdapat pada suplemen herbal juga dapat membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Pasalnya, serai mengandung komponen bioaktif yang mendukung fungsi pankreas dalam memproduksi hormon insulin. Diketahui, insulin berguna dalam mengelola gula darah.
Khasiat minyak sereh berikutnya yaitu meringankan nyeri pada penderita artritis reumatoid dan pengidap asam urat.
Hal ini karena serai mengandung senyawa citral yang memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik untuk membantu meredakan nyeri dan peradangan pada sendi.
Untuk mendapat manfaat ini, Anda dapat mengoleskan minyak serai pada bagian yang sakit.
Baca juga: Apakah Serai Bisa Menyembuhkan Asam Urat? Berikut Penjelasannya...
Manfaat minyak sereh berikutnya yaitu untuk meredakan stres dan kecemasan.
Kamu bisa menggunakan minyak serai sebagai aromaterapi atau untuk pijat.
Menurut penelitian, serai dapat meredakan nyeri kepala akibat migrain. Para ahli menilai, manfaat ini didapat karena serai mengandung eugenol yang punya kemampuan mirip aspirin.
Itulah beberapa potensi manfaat minyak sereh bagi kesehatan. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan sebelum direkomendasikan sebagai pengobatan umum.
Untuk memastikan keamanannya, konsultasikan dulu ke dokter sebelum memggunakan minyak essensial maupun olahan tanaman serai lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.