Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Penderita Skizofrenia Bisa Pulih? Ini Penjelasan Psikiater...

Kompas.com - 22/07/2024, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penderita skizofrenia bisa pulih dari penyakit mentalnya, tapi prosesnya tidak mudah.

Spesialis kedokteran jiwa dan psikiatri, dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ mengatakan bahwa skizofrenia adalah gangguan jiwa kronis berat yang memengaruhi fungsi kehidupan seseorang.

Penyakit ini ditandai dengan munculnya gejala psikotik yaitu gejala kesulitan membedakan mana yang nyata dan tidak nyata (gangguan penilaian realitas).

Baca juga: Cara Merawat Anggota Keluarga yang Mengidap Skizofrenia

Baginya, skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang paling memberikan tantangan bagi profesional kesehatan jiwa untuk memulihkannya.

"Dengan berbagai terapi yang ada ternyata skizofrenia dapat dipulihkan dan orang dengan skizofrenia dapat berfungsi, produktif dan mandiri," kata Lahargo kepada Kompas.com pada Jumat (19/7/2024).

Dalam pengobatan skizofrenia, kata Lahargo, peran keluarga pasien bersama profesional kesehatan jiwa sangatlah penting agar pasien bisa segera pulih dan menjalani pengobatan rutin.

"Yang pertama, keluarga harus selalu hadir untuk anggota keluarga yang mengalami skizofrenia," ujarnya.

Baca juga: Pemasungan Hanya Bikin Penderita Skizofrenia Sulit Pulih

Tahap pengobatan sksizofrenia

Lahargo menerangkan bahwa ada tiga pilar tatalaksana untuk memulihkan penderita skizofrenia.

Tahap pengobatan skizofrenia tersebut meliputi berikut:

  • Farmakologi (penggunaan obat-obatan)

Penyebab munculnya skizofrenia adalah adanya ketidakseimbangan zat biokimia (neurotransmiter)di dalam saraf otak penderita.

Sehingga, pada tahap ini pasien akan diberikan obat golongan anti-psikotik, yang bertujuan untuk menstabilkan kembali zat kimia di otak penderitanya.

"Ada dua golongan obat yang digunakan yaitu generasi lama dan generasi baru yang memiliki manfaat yang sama, hanya berbeda pada efek samping dan spektrum terapinya," ujarnya.

Pemberian obat anti-psikotik untuk skizofrenia bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu tablet dan sirup yang diminum, suntik jangka pendek, dan suntik jangka panjang.

Baca juga: Pemasungan Masih Jadi Cara Penanganan Skizofrenia di Indonesia

  • Psikoterapi

Psikoterapi adalah suatu bentuk terapi dengan percakapan.

"Pasien-pasien skizofrenia membutuhkan suatu percakapan yang produktif dan konstruktif untuk mengubah sudut pandangnya terhadap suatu hal, sehingga dia bisa memiliki cara berpikir yang baru dalam menghadapi kehidupan," terangnya.

Psikiatri ini mengatakan bahwa peran keluarga juga dibutuhkan untuk terlibat membantu terapi ini.

"Sebagai keluarga juga harus tetap mengajak komunikasi dengan baik, mencoba memahami apa yang dibutuhkan oleh anggota keluarga dengan skizofrenia, dan tidak menganggapnya sebagai suatu hal yang luar biasa sekali, karena sebenarnya mereka juga ingin diperlakukan seperti orang pada umumnya," ungkapnya.

Baca juga: Yogyakarta Jadi Provinsi dengan Prevalensi Skizofrenia Terbanyak

  • Rehabilitasi psikososial

Ia mengatakan bahwa tahap ini memegang peranan penting dalam terapi pengobatan skizofrenia, karena pasien biasanya memiliki banyak disabilitas yang membuatnya tidak bisa menjalankan kehidupannya dengan baik, mengurus diri, berkomunikasi, dan merencanakan sesuatu.

"Rehabilitasi paikososial terdiri dari berbagai upaya program yang memperlengkapi pasien dengan skizofrenia agar mampu kembali ke masyarakat dan berfungsi serta produktif dalam hidupnya," ujarnya.

Pada tahap pengobatan skizofenia ini terdiri dari beberapa latihan, seperti:

    • Latihan keterampilan sosial
    • Latihan okupasi dan vokasional
    • Psikoedukasi
    • Remediasi kognitif
    • Dukungan pekerjaan dan sebagainya

"Ini akan membuat pasien kembali pada fungsinya yang semula, sehingga masa depan yang cerah bisa diraih," ucapnya.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Menderita Skizofrenia? Ini Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau