Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Bau Ketiak yang Berlebihan? Berikut 8 Daftarnya

Kompas.com - 22/08/2024, 19:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Lipatan tersebut dapat menampung keringat dan bakteri sehingga membuat bau kian menyengat.

  • Kebersihan diri yang buruk

Kebersihan diri yang buruk, seperti jarang mandi, tidak membersihkan lipatan ketiak dengan sabun, dan membiarkannya lembap dibasahi keringat juga membuat bau tak sedap.

Itu sebabnya, pastikan Kamu membersihan seluruh bagian ketiak dan area tubuh lainnya dengan sabun atau scrub anti-bakteri.

Anda juga dapat mengeringkan bulu kertiak dengan pengering rambut bersuhu dingin untuk mencegah ketiak basah sebelum berpakaian.

  • Bahan pakaian tertentu

Bahan pakaian yang tidak menyerap keringat dengan baik dapat menyebabkan bau ketiak karena keringat bercampur dengan bakteri dan kotoran.

Contoh bahan pakaian penyebab ketiak bau, yaitu nilon, poliester, dan satin.

Untuk mencegah bau ketiak, kamu bisa mengenakan baju berbahan katun sifon, dan linen, yang menyerap keringat.

Anda juga bisa mengganti pakaian jika ketiak basah berlebihan untuk mencegah bau tak sedap.

Baca juga: 4 Risiko Memutihkan Ketiak dengan Lemon yang Perlu Diketahui

  • Hormon

Perubahan hormonal juga dapat menyebabkan bau ketiak.

Misalnya, selama pubertas seseorang akan mengalami lonjakan hormon sehingga kelenjar keringat lebih aktif.

Perubahan hormonal selama masa kehamilan yang dapat meningkatkan suhu tubuh juga bisa mengakibatkan bau ketiak.

Wanita juga bisa memiliki bau ketiak berlebihan selama menjelang menopause atau saat sudah henti haid.

  • Penyakit

Suatu kondisi yang disebut hiperhidrosis dapat menyebabkan seseorang berkeringat lebih banyak dari umumnya. Akibatnya, ia berisiko punya bau ketiak berlebihan.

Penyakit atau kondisi medis lain yang bisa memicu bau ketiak, termasuk diabetes, hipertiroid, encok, dan infeksi kulit seperti trikomikosis aksilaris.

Seseorang yang memiliki bau ketiak yang berlebihan bisa memastikan penyebabnya dengan periksa ke dokter dan mencari tahu perawatan yang sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau