KOMPAS.com - Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah tinggi, tetapi belum bisa dikategorikan sebagai diabetes.
Kondisi ini umumnya bisa diatasi dengan melakukan pola hidup sehat dan mengatur asupan makanan. Lalu, apa pantangan prediabetes?
Ternyata, terdapat beberapa pantangan untuk prediabetes, seperti makan makanan yang manis, jarang berolahraga, dan merokok.
Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa pantangan prediabetes berikut ini.
Baca juga: Berapa Lama Prediabetes Jadi Diabetes? Berikut Penjelasannya…
Orang-orang yang mengalami prediabetes diimbau untuk menghindari konsumsi makanan yang bisa meningkatkan kadar gula darah serta kebiasaan yang tidak sehat.
Disarikan dari Healthline dan Everyday Health, berikut adalah beberapa pantangan prediabetes yang perlu diketahui.
Makanan dan minuman manis bisa dipecah oleh tubuh dengan cepat sehingga bisa menyebabkan gula darah tinggi.
Anda yang mengalami prediabetes diimbau untuk membatasi konsumsi gula secara total, atau menggunakan pemanis alami yang lebih baik untuk kesehatan, seperti stevia dan madu asli.
Makanan yang terbuat dari karbohidrat olahan, seperti roti tawar dan nasi putih, bisa meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.
Tidak hanya itu saja, karbohidrat olahan juga memiliki nutrisi, vitamin, mineral, dan serat yang rendah, sehingga tidak bisa mendukung kesehatan tubuh.
Baca juga: Apakah Prediabetes Bisa Kembali Normal? Berikut Penjelasannya…
Kurang minum bisa menyebabkan dehidrasi sehingga tubuh akan memproduksi hormon yang disebut vasopressin yang bisa membuat cairan menumpuk di ginjal sehingga kelebihan gula tidak bisa dikeluarkan melalui urine.
Anda yang mengalami prediabetes diimbau untuk mencukupi kebutuhan cairan harian, atau setidaknya minum air putih sebanyak delapan gelas per hari.
Jarang bergerak dan jarang berolahraga bisa membuat sel tubuh tidak bisa menggunakan glukosa dengan baik sehingga akan meningkatkan kadar gula darah.
Orang-orang yang mengalami prediabetes diimbau untuk berolahraga setidaknya selama 150 menit dalam seminggu agar sel-sel tubuh bisa menyerap glukosa dan menurunkan gula darah tinggi.
Orang-orang yang terbiasa merokok memiliki risiko 30-40 persen lebih besar untuk mengalami diabetes tipe 2.