KOMPAS.com - Kehamilan dapat terjadi jika sperma berhasil untuk membuahi sel telur. Lalu, jika sperma masuk sedikit, apakah bisa hamil?
Ternyata, sperma yang masuk ke vagina, meskipun hanya sedikit, bisa meningkatkan peluang kehamilan.
Peluang hamil akan lebih besar jika sperma yang masuk merupakan sperma yang masih baru dan masuk ke dalam vagina wanita yang sedang dalam masa subur.
Meskipun begitu, kemungkinannya juga bisa jadi lebih kecil karena diperlukan jumlah sperma yang banyak untuk mencapai sel telur.
Untuk itu, simak penjelasan dan cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan berikut ini.
Baca juga: Apa Efek kalau Sering Berhubungan Intim? Berikut 6 Daftarnya…
Meskipun kemungkinannya kecil, sperma yang masuk sedikit tetap bisa menyebabkan kehamilan.
Dilansir dari Medical News Today, secara teori, sperma sedikit saja bisa membuahi sel telur dan menyebabkan kehamilan.
Namun faktanya, kehamilan hanya akan terjadi ketika sperma yang masuk ke vagina merupakan sperma yang masih segar dan sedang dalam masa subur.
Pasalnya, peluang sperma untuk mencapai sel telur akan semakin kecil. Artinya, peluang kehamilan juga akan semakin kecil.
Bahkan, wanita sehat berusia 30-an tahun hanya memiliki sekitar 20 persen peluang kehamilan setiap siklus menstruasi ketika melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
Peluang kehamilan juga akan semakin kecil ketika terdapat sedikit sekali sperma yang masuk ke dalam vagina.
Baca juga: Hubungan Intim Setiap Hari Apakah Sehat? Berikut Penjelasannya…
Beberapa pasangan suami-istri (pasutri) mungkin ingin menunda momongan atau menghindari kehamilan.
Meskipun peluang kehamilan kecil, sperma yang masuk ke dalam vagina tetap bisa menyebabkan kehamilan.
Dilansir dari Healthline, cara mencegah kehamilan jika sperma terlanjur masuk ke dalam vagina adalah dengan menggunakan pil kontrasepsi darurat.
Pil kontrasepsi darurat ini bisa dikonsumsi hingga 120 menit, atau sekitar lima hari, setelah berhubungan intim.