KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa gerakan motorik anak merupakan fondasi dasar perkembangan seorang anak.
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Neurologi IDAI Dr Amanda Soebadi, Sp.A(K), M.Med(ClinNeurophysiol) mengungkapkan, perkembangan motorik yang normal dari seorang anak dimulai pada usia bayi sampai usia 12 bulan.
Baca juga: Bagaimana Ciri-ciri Bayi yang Mengalami Hipoglikemia? Ini Ulasannya...
"Perkembangan motorik yang paling awal dan paling mudah diobservasi adalah perkembangan motorik kasar," kata Amanda dalam Seminar Media dengan topik “Keterlambatan Perkembangan Motorik pada Anak” pada Selasa (17/9/2024).
Amanda menjelaskan bahwa perkembangan motorik kasar adalah perkembangan gerak yang melibatkan otot-otot besar.
Perkembangan motorik ini, kata Amanda, umumnya berjalan dari atas ke bawah.
"Jadi, kontrol kepala akan mendahului kontrol batang tubuh. Dan kontrol batang tubuh akan mendahului kontrol kaki dan tangan," ujarnya.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Hipoglikemia pada Bayi Baru Lahir?
Oleh karena itu, perkembangan motorik kasar bayi yang bisa diobservasi pertama kali adalah kemampuan dia mengangkat kepala.
Selain itu, ada juga perkembangan motorik halus yang biasanya mengikuti atau terjadinya sesudah perkembangan motorik kasar.
"Karena kontrol otot-otot besar harus dikusai dulu, sebelum anak dapat mengendalikan otot-otot yang lebih kecil yang terlibat dalam motorik halus," jelasnya.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui selengkapnya tentang perkembangan motorik normal pada bayi.
Baca juga: Apakah Bayi Bisa Mengalami Hipoglikemia? Ini Ulasannya...
Berikut Amanda menjelaskan perkembangan motorik kasar normal pada bayi menurut jenjang usia secara umum:
Amanda mengatakan bahwa normalnya, perkembangan motorik kasar pertama bayi adalah mangangkat kepala yang umum dicapai pada usia 4 bulan.
Pada usia 6 bulan, bayi akan bisa tengkurap.
"Maksudnya, berbalik ke posisi tengkurap, kemudian kembali lagi ke posisi terlentang tanpa bantuan," ucapnya.
Baca juga: Orang-orang yang Berisiko Kekurangan Vitamin D, Bisa Bayi dan Orang Tua
Pada usia rata-rata 6-7 bulan, bayi akan bisa duduk sendiri.