KOMPAS.com - Orang dengan obesitas lebih mungkin mengalami berbagai masalah kesehatan yang berpotensi serius, jika tidak segera diatasi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas ditandai dengan timbunan lemak berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.
Jika obesitas dibiarkan saja, Anda akan mengembangkan berbagai risiko penyakit dan menurunkan kualitas hidup Anda.
Baca juga: Apa Bahaya Obesitas sejak Usia Dini? Ini Ulasannya...
Dampak obesitas meliputi meningkatnya risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker, serta gangguan tulang dan sistem reproduksi.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, obesitas ditunjukkan dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 27.
Jika Anda memiliki IMT lebih dari 27, disarankan untuk Anda segera mengubah gaya hidup lebih sehat.
Meskipun ada pengaruh genetik, perilaku, metabolisme, dan hormon terhadap berat badan, penyebab utama obesitas adalah ketidakseimbangan kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan.
Baca terus artikel ini yang akan menunjukkan hal-hal yang menjadi rekomendasi untuk mengatasi obesitas dan mengurangi risiko penyakitnya.
Baca juga: Apa Tanda-tanda Anak Obesitas? Ini Ulasannya...
Tujuan pengobatan obesitas adalah mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Hal ini meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan menurunkan risiko timbulnya komplikasi yang terkait dengan obesitas.
Merujuk Kemenkes, berat badan sehat mengacu pada IMT normal yaitu 18,5-25.
Cara untuk menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit akibat obesitas meliputi berikut:
Kemenkes menyarankan untuk diet rendah energi seimbang dengan mengurangi energi 500-1.000 Kkal dari kebutuhan harian.
Perubahan pola makan yang bisa dilakukan meliputi:
Baca juga: Manfaat Aktivitas Fisik Rutin untuk Mencegah Obesitas
Aktivitas fisik yang disarankan untuk menurunkan berat badan sebagai pengobatan obesitas yaitu:
Baca juga: Apa Bahaya Mengalami Obesitas? Ini Penjelasannya...