KOMPAS.com - Penyakit autoimun lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Ini adalah salah satu fakta dari penyakit autoimun yang telah diteliti selama beberapa dekade, seperti yang dikutip dari National Library of Medicine.
Jelas bahwa pada banyak sindrom autoimun, wanita memiliki beban penyakit autoimun yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pria.
Baca juga: IDAI Sebut 3 Penyakit Autoimun Ini Sering Menyerang Anak-anak
Misalnya, pada lupus eritematosus sistemik (SLE) dan penyakit Sjögren, wanita memiliki risiko relatif lebih dari empat kali lipat.
Sementara, menurut Very Well Health, penelitian memperkirakan bahwa secara umum, penyakit autoimun pada wanita dua kali lebih mungkin menyerang wanita daripada pria.
Wanita juga lebih mungkin didiagnosis dengan beberapa gangguan autoimun atau mengidap lebih dari satu penyakit.
Baca terus artikel ini untuk mempelajari risiko penyakit autoimun yang lebih besar pada wanita daripada pria.
Baca juga: IDAI: Gejala Penyakit Autoimun Bisa Diawali dengan Anak Mudah Lelah
Mengutip Very Well Health, mekanisme pasti penyakit autoimun masih belum jelas, tetapi para ilmuwan telah menemukan dua kemungkinan alasan mengapa penyakit ini lebih umum menyerang wanita daripada pria:
Wanita memiliki jumlah gen yang lebih banyak berasal dari kromosom X. Wanita memiliki dua, sedangkan pria memiliki satu.
Kromosom ini menciptakan kemungkinan yang jauh lebih besar terjadinya banyak mutasi gen.
Itu menempatkan wanita pada risiko yang lebih besar terhadap perkembangan penyakit autoimun.
Risiko penyakit autoimun pada wanita kemungkinan juga dipengaruhi oleh perubahan hormon yang terjadi lebih banyak.
Wanita biasanya mengalami lebih banyak perubahan hormonal daripada pria, sehingga penyakit autoimun lebih umum terjadi pada populasi ini.
Penyakit autoimun cenderung memengaruhi wanita selama transisi endokrin utama, seperti pubertas, kehamilan, dan menopause.
Perubahan ini memengaruhi sistem imun secara signifikan karena interaksi antara hormon, sistem imun, dan organ lain. Misalnya, hormon, sistem imun, dan kulit pada kasus psoriasis.