KOMPAS.com - Stres fisik maupun mental bisa merusak kesehatan dalam banyak cara, salah satunya dengan meningkatkan gula darah lebih dari normal.
Mungkin banyak orang sudah paham bahwa makan berlebihan, terutama makanan manis atau tinggi karbohidrat bisa meningkatkan kadar gula darah.
Namun, mungkin belum banyak orang yang sadar bahwa stres juga bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
Baca juga: Bagaimana Menurunkan Gula Darah Setelah Makan? Ini Caranya...
Mengutip Very Well Health, stres bisa menyebabkan kadar gula darah naik karena terkait dengan produksi hormon kortisol.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stres adalah salah satu masalah yang signifikan terjadi pada abad ke-21 dan terus berkembang, seperti diabetes.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut hubungan stres dan peningkatan kadar gula darah.
Baca juga: Apakah Dehidrasi Meningkatkan Kadar Gula Darah? Ini Penjelasannya...
Mengutip Healthline, stres bisa dimaknai sebagai kondisi di mana tubuh mengalami infeksi, luka serius, atau stres emosional.
Stres fisik maupun mental itu akan memperingatkan tubuh dengan melepaskan hormon tertentu yang pasti memengaruhi kadar gula darah.
Saat stres, tubuh memasuki zona "fight or flight", di mana tubuh harus memastikan bahwa ia memiliki cukup energi.
Itu dilakukan dengan menurunkan tingkat insulin, sementara glukagon, kartisol, dan adrenalin dilepaskan di dalam tubuh.
Baca juga: 6 Menu Sarapan Simpel untuk Kontrol Kadar Gula Darah
Dikutip dari Very Well Health, insulin adalah hormon yang mengangkut glukosa (jenis gula darah) ke dalam sel-sel di seluruh tubuh Anda agar bisa digunakan sebagai energi.
Tanpa pelepasan insulin yang tepat akan lebih banyak gula yang beredar dalam darah dan tidak bisa digunakan sebagai energi.
Sebaliknya, tubuh melepaskan glukagon. Glukagon adalah hormon antagonis dari insulin.
Glukagon biasanya dilepas oleh pankreas untuk meningkatkan kadar gula darah.
Baca juga: 4 Buah yang Mudah Naikkan Gula Darah, tetapi Banyak Nutrisi
Kortisol adalah hormon stres yang utama. Kadar kortisol serum yang lebih tinggi menyebabkan tubuh mengurangi sekresi insulin.
Stres kronis dapat menyebabkan kadar kortisol tinggi dalam jangka panjang dan akhirnya menurunkan sekresi insulin dalam jangka panjang juga.
Hal ini membuat stres berbahaya bagi penderita diabetes dan berpotensi menjadi faktor risiko penyakit ini.
Kortisol dilepaskan untuk membantu tubuh merespons ancaman yang dirasakan, mengendalikan tekanan darah, dan mengurangi peradangan.
Hormon ini digunakan untuk respons fight or flight, sehingga jika ada bahaya yang mengancam, tubuh akan siap menghadapinya atau menghindarinya.
Kortisol juga dapat mendorong hati untuk melepaskan glikogen (glukosa yang disimpan) dan asam lemak guna membantu memberi tubuh energi yang dibutuhkan untuk mengatasi stres.
Baca juga: Serat Jadi Nutrisi Terbaik untuk Cegah Kadar Gula Darah Naik Turun
Stres bisa meningkatkan hormon adrenalin, yang berperan mengatur siklus tidur.
Peningkatan hormon adrenalin dapat menyebabkan perubahan dalam pola tidur dan Anda sulit mendapatkan tidur berkualitas.
Ketika tidak cukup tidur, Anda dapat mengalami intoleransi glukosa.
Intoleransi glukosa mengacu pada gangguan metabolisme yang mengakibatkan kadar gula darah lebih tinggi dari normal.
Demikianlah beberapa faktor yang membuat stres bisa meningkatkan gula darah.
Baca juga: Manfaat Serat untuk Mengelola Kadar Gula Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.