Biomarker dapat berupa hal-hal seperti kadar kolesterol, hormon, dan racun dalam organ tubuh.
Beberapa peneliti telah meneliti usia biologis seseorang berdasarkan biomarker seluler atau darah.
Ada juga hal-hal fisik atau fungsional yang dapat diukur oleh para ahli, meliputi kapasitas paru-paru, kekuatan cengkeraman, dan konduktansi saraf.
Baca juga: Apakah Begadang Akibatkan Penuaan Dini pada Kulit? Ini Ulasannya...
Selain itu, pengukuran usia biologis bisa berbasis DNA, seperti metilasi DNA.
Itu dilakukan para ahli dengan mengukur panjang telomer, yang merupakan struktur pada ujung kromosom yang memendek seiring bertambahnya usia seseorang.
Ada ahli lain yang mengukurnya dengan metilasi DNA. Ini merupakan modifikasi kimia yang menyebabkan beberapa gen diaktifkan atau dinonaktifkan, menurut National Human Genome Research Institute.
Biomarker berbasis metilasi DNA sering disebut sebagai “usia epigenetik”, karena biomarker ini merupakan penaksir kuat usia kronologis seseorang dan juga dapat membantu mengungkap usia biologis.
Baca juga: 5 Tanda-tanda Penuaan Dini yang Sering Tidak Disadari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.