KLATEN, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. RM. Soedjarwadi Klaten mengadakan Pameran Hasil Karya Rehabilitan pada Rabu (16/10/2024).
Pameran ini turut dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Peduli ODGJ Solo Raya, Balai Kesehatan Masyarakat Klaten, serta RT, RW, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Puskesmas setempat.
Dalam kesempatan ini, Dewan Pengawas RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten, Yuni Rahayuningtyas, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa Pameran Hasil Karya Rehabilitan diharapkan bisa mempersiapkan para rehabilitan untuk kembali dan diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Rumah sakit jiwa tidak hanya mengobati. Rumah sakit jiwa juga bertanggung jawab untuk teman-teman yang sudah mendapatkan bantuan di sini akhirnya nanti bisa diterima di masyarakat, bisa mandiri berkaitan dengan kebutuhan dasarnya, dan juga bisa berlaku, atau melakukan hal-hal yang seperti kita di masyarakat,” ujarnya.
Untuk diketahui, Pameran Hasil Karya Rehabilitan sendiri merupakan program dari Instalasi Rehabilitasi Psikososial RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten pada pasien dengan kondisi yang lebih stabil agar bisa mengasah kemampuannya dalam menghasilkan suatu produk.
Adapun beberapa jenis produk yang ditawarkan pada pameran kali ini, yakni batik tulis, kaos shibori, batik ciprat, lampu hias, hanger, kapstok, seprai, daster, bantal dan guling, keset, dompet kulit, gantungan kunci, serta aneka makanan.
Selain melalui pameran ini, hasil karya para rehabilitan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten juga bisa dibeli melalui Laris Loker yang secara reguler diadakan setiap hari Jumat setelah senam pagi.
"Laris Loker itu juga juga merupakan gelar karya rehabilitan. Setiap Jumat sehabis senam pagi juga seperti ini, hanya memang tidak sebanyak ini," tambahnya.
Harapannya, para Civitas Hospitalia RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten beserta para pengunjung berkenan untuk membeli hasil karya para rehabilitan.
Baca juga: Menemukan Keseimbangan: Mengenal Manfaat Yoga untuk Kesehatan Mental
Direktur RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten, dr. Setyowati Raharjo, Sp.KJ, M.Kes menuturkan bahwa pameran yang diadakan nantinya bisa membantu untuk menghilangkan stigma negatif tentang Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
“Sisi manfaat (untuk rehabilitan) yang pertama memang bagaimana menurunkan atau menghilangkan stigma di masyarakat bahwa ODGJ rehabilitan bisa berkarya,” ujarnya.
Karya-karya yang dihasilkan itu nantinya diharapkan bisa membantu para rehabilitan untuk lebih mandiri secara sosial dan ekonomi.
“Dengan adanya ini (pameran karya rehabilitan) dia bisa menghasilkan loh ini, memproduksi suatu barang yang memang nanti bermanfaat untuk mereka,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, dr. Mutrini, Sp.KJ menjelaskan bahwa pameran yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari terapi psikotropika, terapi dengan obat-obatan.
“(Pameran) ini merupakan tindak lanjut dari terapi dengan obat. Setelah mereka stabil, tenang, kemudian mereka kita ajari agar bisa mandiri secara finansial, tidak menjadi beban ekonomi bagi keluarganya. Jadi (pameran) ini dalam rangka untuk membuat mereka lebih berdaya dan dihargai oleh masyarakat,” bebernya.
Baca juga: Apakah Makanan Berpengaruh pada Kesehatan Mental?
Terapi vokasi, atau latihan kerja, merupakan suatu kegiatan untuk mengajarkan keterampilan tertentu sesuai dengan minat dan bakat pasien.
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa yang juga merupakan Wakil Direktur Pelayanan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten, dr. Maria Rini Indriarti, Sp.KJ, M.Kes menjelaskan bahwa terapi vokasi bisa menjadi bekal para pasien untuk bisa kembali ke masyarakat.
“Ada kelas membatik kelas membuat kaos shibori, kelas memasak, kelas menjahit, di mana diharapkan dengan bekal ini teman-teman kita memenuhi kebutuhan ekonominya. Selain itu juga dengan bersosialisasi mereka juga akan mendapatkan kemandirian dalam menjaga kesehatan, khususnya kesehatan mentalnya,” katanya.
Dokter Maria juga menjelaskan bahwa kondisi psikologis dari pasien yang tidak menentu menjadi suatu tantangan sendiri dalam terapi vokasi ini.
“Kondisinya saudara-saudara kita ini secara psikologis kan juga naik turun. Kadang tidak stabil, dan inilah tantangannya, inilah keunikannya juga, inilah berkah untuk teman-teman kami,” tutupnya.
Baca juga: Mengapa Kesehatan Mental Selalu Dapat Berubah? Berikut Penjelasannya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.