KOMPAS.com - Selain perubahan gaya hidup, penderita diabetes atau gula darah tinggi perlu mengonsumsi obat-obatan agar kondisinya kembali normal. Lantas, apa obat untuk menurunkan gula darah?
Obat yang biasanya digunakan untuk mengobati diabetes, yaiu metformin, sulfonilurea, inhibitor alfa-glukosidase, dan terapi insulin.
Untuk lebih jelasnya, berikut daftar obat diabetes yang perlu Anda ketahui.
Baca juga: Apakah Daun Pandan Bisa Menurunkan Gula Darah? ini Penjelasannya...
Gula darah tinggi bisa menyebabkan berbagai keluhan kesehatan, seperti sering haus, penurunan berat badan secara drastis, dan rentan terhadap infeksi jamur (Candida).
Jika kondisi tersebut dibiarkan, kadar gula darah bisa sangat tinggi dan mengakibatkan risiko komplikasi yang berbahaya.
Tubuh bisa menjadi terlalu asam atau mengalami ketoasidosis diabetikum. Kemudian, penderita bisa dehidrasi parah akibat kadar glukosa yang terlalu tinggi.
Gejala komplikasi tersebut antara lain bingung berpikir, lemas, mual, muntah, bahkan kejang dan koma.
Diabetes jangka panjang juga dapat menimbulkan komplikasi lain, termasuk penumpukan lemak pada dinding arteri atau aterosklerosis, retinopati, neuropati, ulkus diabetes, Nefropati, dan lainnya.
Tentu, penderita diabetes tak ingin kondisinya memburuk. Oleh karena itu, diperlukan perubahan gaya hidup dan obat-obatan untuk mengembalikan gula darah ke nilai normal.
Dilansir dari Yankes Kemenkes, obat-obatan yang digunakan untuk diabetes tipe 2 berupa pil dan suntikan. Obat tersebut bekerja dengan berbagai cara, yaitu:
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Ubi Jalar Rebus? Ini Penjelasannya
Nah, berikut macam-macam obat diabetes yang biasa diresepkan oleh dokter:
Metformin umumnya menjadi obat pertama yang diresepkan untuk penderita diabetes tipe 2.
Obat diabetes ini bekerja dengan mengurangi pembentukan glukosa di organ hati dan meningkatkan fungsi insulin dalam mengendalikan kadar gula darah.
Sulfonilurea berfungsi untuk mendorong produksi insulin dari pankreas agar dapat menurunkan kadar gula darah.
Inhibitor DPP-4 mampu merangsang pelepasan insulin ketika gula darah meningkat yang terjadi setelah makan dan menghambat pelepasan glukosa dari hati.
Obat gula darah berikutnya adalah Inhibitor SGLT2. Obat ini berperan dalam memengaruhi fungsi penyaringan darah di ginjal dengan menghambat kembalinya glukosa ke aliran darah.
Glukosa yang berlebihan kemudian akan keluar dari tubuh melalui urine. Contoh obat diabetes dari golongan ini adalah empagliflozin dan dapagliflozin.
Baca juga: Apakah Gatal-gatal Gejala Gula Darah Tinggi? Berikut Penjelasannya...
Inhibitor alfa-glukosidase bekerja dengan menghambat pemecahan karbohidrat dari makanan menjadi glukosa untuk mengendalikan kadar gula darah. Contoh dari obat diabetes ini adalah acarbose dan miglitol.
Pankreas penderita diabetes tipe 1 tidak bisa lagi memproduksi insulin, sehingga insulin diberikan melalui suntikan untuk menjaga kadar gula darah dalam kondisi normal.
Suntik insulin adalah satu-satunya obat diabetes yang diberikan kepada penderita diabetes tipe 1. Penderita diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional juga dapat diberikan suntik insulin jika dibutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.