Dalam bidang akademik, ditemukan keterkaitannya dengan prestasi akademik. Adapun dalam bidang seni dan olahraga juga ditemukan efek positif antara lain pada strategi pencegahan cedera.
Secara umum, kesadaran kesehatan diartikan sebagai tingkat pengetahuan dan perhatian individu tentang status kesehatan dan perilaku terkait kesehatan. Kesadaran tidak hanya berfokus pada perilaku kesehatan, tetapi juga pada sikap individu terhadap kesehatan.
Dari sejumlah penelitian dan pengujian instrumen, pertanda sadar kesehatan, antara lain, adalah menganggap kesehatan sebagai prioritas utama dalam hidup, memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara menjaga kesehatan, secara rutin dan teratur memeriksakan kesehatan, mencoba untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, dan berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan tubuh.
Disarikan dari berbagai penelitian, di antaranya Sarah Pischel dan kawan-kawan pada jurnal German Journal of Human Resource Management tahun 2023, Luisa Grimm dan rekan-rekannya dalam jurnal BMC Public Health tahun 2021, dan Liette Lapointe dan koleganya dalam jurnal Health and Technology tahun 2014, berikut beberapa faktor yang berperan terhadap sadar kesehatan.
Kepemimpinan yang berorientasi kesehatan, terutama pemimpin yang memberikan perhatian khusus pada kesehatan dirinya dan bawahan atau pengikutnya akan berdampak positif tak hanya pada kepeduliaan pada kesehatan, tapi juga keterlibatan dalam pekerjaan dan burnout yang lebih rendah.
Demikian pula, kampanye sadar kesehatan yang kreatif termasuk mengeksplorasi kebutuhan Gen Z, misalnya, dengan penerapan konsep gamifikasi tampaknya efektif untuk meningkatkan kesadaran. Hal ini setidaknya sudah terbukti dalam masa pandemi Covid-19.
Kampanye yang akrab (familiar) bagi target, dengan paparan yang jelas dan menarik melalui internet of things, media sosial, ponsel, atau platform yang tepat, bahkan budaya pop, mendorong rasa ingin tahu dan memotivasi target untuk sadar, bahkan menerapkan perilaku kesehatan.
Dukungan sosial keluarga juga berperan penting. Tak hanya pada kesadaran untuk sehat dan meningkatkan status kesehatan keluarga, mengurangi risiko kondisi kesehatan dan penyakit berat tapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan anggota keluarga secara keseluruhan.
Selain respons terhadap beberapa faktor psikososial di atas, berbagai cara yang mengacu pada sejumlah penelitian dan saran para ahli berikut ini layak untuk dipertimbangkan dalam intervensi untuk memperkuat kesadaran tentang kesehatan.
Di antaranya adalah pelatihan kesadaran kesehatan yang meningkatkan pengetahuan dan kemauan memanfaatkan sumber daya demi kesehatan yang prima.
Secara khusus dalam ranah pendidikan, intervensi semacam ini tampaknya sangat efektif bila melibatkan pelajar dan orangtua. Utamanya kesadaran kesehatan pada guru seperti hasil penelitian Liu He di Tiongkok dalam jurnal European Journal of Public Health tahun 2013.
Selain itu, mendorong berpartisipasi dalam bermacam kegiatan pada bulan kesadaran kesehatan yang biasanya berlangsung pada November juga dapat menjadi salah satu cara yang potensial efektif.
Di antaranya, melakukan psikoedukasi untuk meningkatkan fungsi sosial dan komunikasi keluarga, meningkatkan dukungan keluarga, dan mendorong kesadaran kesehatan keluarga yang lebih baik.
Termasuk meluangkan waktu untuk memeriksakan kesehatan secara teratur, membantu mengatasi masalah kesehatan dan kebersihan, serta membahas berbagai isu terkait kesehatan.
Bahkan membiasakan mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada paramedis dan tenaga kesehatan juga sangat berpeluang memperkuat kesadaran untuk sehat.