KOMPAS.com - Kadar gula darah tinggi hingga 600 miligram per desiliter (mg/dl) bisa menjadi tanda komplikasi diabetes telah berlangsung dalam tubuh Anda.
Merujuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), kadar gula darah 126 mg/dl atau lebih adalah tanda awal seseorang menderita diabetes.
Kadar gula darah mencapai lebih dari 300 mg/dl sudah menandakan seseorang mengalami hiperglikemia.
Baca juga: Bisakah Lidah Buaya Menurunkan Gula Darah? Ini Ulasannya...
Hiperglikemia adalah istilah yang menunjukkan kadar gula darah mengalami lonjakan.
Mengutip WebMD, skor 600 mg/dl atau lebih termasuk kadar gula darah tinggi ekstrem, yang menandakan sindrom hiperglikemia hiperosmolar terjadi.
Kondisi ini memerlukan perawatan darurat segera.
Berikut artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang sindrom hiperglikemia hiperosmolar yang menggambarkan bahaya kadar gula darah lebih dari 600 mg/dl.
Baca juga: Apakah Kadar Gula Darah Kurang Dari 60 Mg/dl Perlu Batal Puasa?
Sindrom hiperglikemia hiperosmolar adalah salah satu komplikasi diabetes yang serius karena berpotensi mengancam jiwa, seperti yang dikutip dari Healthline.
Ketika kadar gula darah Anda tinggi tinggi ekstrem, ginjal mencoba mengimbanginya dengan membuang kelebihan gula melalui buang air kecil.
Jika Anda tidak minum cukup banyak air, Anda bisa mengalami dehidrasi parah dan kadar gula darah Anda akan menjadi lebih pekat.
Baca juga: Ciri-ciri Orang Terkena Asam Urat Apa? Ini yang Harus Diwaspadai...
Kondisi ini yang disebut hiperosmolaritas. Darah yang terlalu pekat mulai menarik air keluar dari organ lain, termasuk otak.
Oleh karenanya, sindrom hiperglikemia hiperosmolar harus mendapatkan tindakan medis segera.
Jika kadar gula darah 600 mg/dl atau lebih ini tidak segera diatasi, sindrom hiperglikemia hiperosmolar bisa berkembang menjadi koma diabetik.
Sebenarnya, penyakit apa pun yang membuat tubuh dehidrasi atau mengurangi aktivitas insulin dapat menyebabkan sindrom hiperglikemia hiperosmolar.
Namun, diabetes yang tidak terkontrol atau ketika obat diabetes tidak diminum sesuai petunjuk dokter adalah penyebab sindrom hiperglikemia hiperosmolar yang umum.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Puasa Orang Normal? Ini Ulasannya...
Gejala sindrom hiperglikemia hiperosmolar dapat muncul secara bertahap dan memburuk selama beberapa hari atau minggu.
Kadar gula darah sampai 600 mg/dl atau lebih adalah tanda peringatan sindrom hiperglikemia hiperosmolar.
Selain kadar gula darah tinggi mencapai 600 mg/dl atau lebih, tanda-tanda sindrom hiperglikemia hiperosmolar yang bisa Anda amati meliputi:
Jika Anda mengalami gejala seperti di atas, Anda perlu pergi ke ruang gawat darurat.
Baca juga: Bagaimana Penderita Diabetes Kontrol Kadar Gula Darah Selama Puasa Ramadhan? Ini Tipsnya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.