Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coca Cola dan Minuman Bersoda Pernah Dijadikan Obat, Apa Khasiatnya?

Kompas.com - 19/03/2025, 15:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber CNA

Namun, Dawe tidak yakin bahwa jumlah litium sitrat dalam minuman ringan tersebut cukup untuk memberikan efek terapeutik.

"Tidak mungkin 7Up memberikan efek apa pun pada suasana hati," ujarnya.

Menurut dia, overdosis litium sitrat dapat menyebabkan masalah kesehatan serius mulai dari mual hingga muntah, diare, pusing, gangguan memori, penambahan berat badan, hipotiroidisme, dan bahkan gagal ginjal akut.

Sejak 1948, minuman tersebut tidak lagi mengandung litium sitrat karena dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dalam minuman.

Baca juga: Apa Itu Diet Coke, Minuman Soda Favorit Donald Trump?

Root Beer

Root Beer memiliki akar sejarah yang lebih tua, dikembangkan dari ramuan herbal tradisional oleh penduduk asli Amerika Utara, yang dipercaya memiliki manfaat kesehatan.

Pada awalnya, Root Beer merupakan teh herbal panas. Minuman ini diseduh dari tanaman seperti sassafras, wintergreen, dan sarsaparilla.

Daun, kulit kayu, buah, bunga, dan sebagian besar akar tanaman ini digunakan, yang kemudian menjadi asal muasal nama minuman tersebut.

"Tanaman tersebut tidak hanya dipilih karena manfaat obatnya, akar sassafras, misalnya, juga dipilih sebagai bahan penyedap", kata Prof. Chen.

Pada tahun 1840-an, teh akar pertama yang dikemas dalam botol dijual untuk keperluan pengobatan di toko penganan. Minuman ini diklaim bisa mengobati demam, flu, rematik, hingga luka terbuka di kulit.

Nama "Root Beer" baru muncul pada tahun 1876 ketika apoteker Amerika Charles Elmer Hires mengadopsinya untuk membuat versi minuman non-alkoholnya tersebut lebih menarik bagi kelas pekerja yang menyukai bir.

Baca juga: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Minuman Berpermanis Buatan? Ini Kata Dokter...

Kemudian, ia memasarkannya sebagai alternatif alkohol yang tidak boleh diminum selama era Larangan Minuman Keras di AS dari tahun 1920 hingga 1933. Saat itu, minuman tersebut dijual dalam bentuk bubuk dan konsumen harus menambahkan air, gula, dan ragi untuk membuat minuman bersoda sendiri.

Root Beer masa kini tidak lagi menggunakan akar sassafras karena salah satu senyawa aktifnya, safrole, telah dikaitkan dengan toksisitas hati dan ditemukan dapat menyebabkan kanker dalam penelitian pada hewan.

"Safrole juga merusak sistem saraf dan menyebabkan mual, muntah, kebingungan, dan efek psikoaktif ringan," kata Assoc Prof Dawe.

Menurut Prof.Chen, perasa sassafras buatan saat ini dipakai sebagai perasa pengganti dalam minuman Root Beer.

Baca juga: Kenapa Soda Buruk bagi Kesehatan? Ini Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jelang Laga Kontra Bahrain Kluivert Coret 5 Pemain Timnas, Siapa Saja?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau