KOMPAS.com - Kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan perubahan pada kuku dan dasar kuku, termasuk membentuk tonjolan di kuku.
Tonjolan vertikal di kuku adalah yang paling umum dan biasanya tidak berbahaya.
Ada kalanya tonjolan di kuku bisa menjadi tanda kondisi serius, terutama jika tonjolan itu berbentuk horizontal.
Baca juga: Kenapa Ada Garis Hitam di Kuku? Kenali Beberapa Penyebabnya…
Penyebab kuku kaki bergelombang horizontal dan vertikal memiliki perbedaan signifikan.
Adapun yang menyebabkan kuku bergelombang vertikal antara lain:
Sementara yang menjadi penyebab kuku bergelombang ke arah horizontal yakni:
Gejala kuku kaki bergelombang menurut Web MD, di antaranya:
Baca juga: Kuku Berwarna Kuning, Kenali Penyebab dan Cara Memutihkannya
Gejala pada kuku kaki bergelombang dapat membuat nyeri sehingga kaki sulit digerakkan.
Dokter akan melakukan tes urin dan darah jika mencurigai adanya penyakit ginjal, diabetes, atau kekurangan nutrisi.
Jika tampaknya tonjolan tersebut adalah akibat dari kondisi kulit, dokter kulit akan merencanakan perawatan.
Adapun jika penyebab tidak jelas, dokter kulit akan beberapa guntingan kuku untuk dianalisis di laboratorium untuk melihat tanda infeksi.
Meskipun tergolong tidak berbahaya, segera hubungi dokter jika kuku kaki bergelombang disertai kondisi berikut:
Perawatan difokuskan pada penyebab yang mendasari perubahan pada kuku.
Perawatan untuk kondisi kulit seperti eksim bisa disembuhkan dengan pelembap atau salep topikal guna mengurangi gejala.
Jika disebabkan kadar mineral atau vitamin yang rendah, perawatan cukup dengan mengubah pola makan atau mengonsumsi suplemen.
Menggosok kuku dengan papan ampelas juga dapat membantu menghaluskan gelombangg atau tonjolan.
Baca juga: 11 Gejala Penyakit Jantung yang Bisa Terlihat di Kulit dan Kuku
Perawatan kuku yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah kuku kaki bergelombang.
Berikut tips perawatan yang dapat mencegah kuku kaki bergelombang:
Jika tidak puas dengan tampilan kuku, gunakan cat kuku atau kuku palsu yang juga dapat melindungi kuku dari lebih risiko kerusakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.