Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2021, 13:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abses otak adalah kumpulan nanah yang berkembang sebagai respons terhadap infeksi atau trauma.

Kondisi ini merupakan kondisi serius dan berpotensi mengancam nyawa yang dapat terjadi pada siapa saja dari berbagai kalangan usia.

Baca juga: Abses Otak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab

Mengutip Medical News Today, abses otak umumnya terjadi akibat infeksi bakteri, jamur, atau parasit di beberapa bagian otak yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Abses akan terdiri dari tumpukan sel-sel otak yang terinfeksi dapat menyebabkan abses membengkak dan memberi tekanan yang meningkat pada jaringan otak di sekitarnya.

Tekanan dari abses dapat menyumbat pembuluh darah, mencegah oksigen mencapai otak, dan mengakibatkan kerusakan atau kehancuran jaringan otak.

Faktor risiko

Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami abses otak, antara lain:

  • Sistem kekebalan yang terganggu karena HIV atau AIDS
  • Menderita kanker dan penyakit kronis lainnya
  • Penyakit jantung bawaan
  • Cedera kepala berat atau patah tulang tengkorak
  • Meningitis
  • Penggunaan obat imunosupresan
  • Sinus kronis atau infeksi telinga
  • Kelainan tertentu dari lahir memungkinkan infeksi mencapai otak lebih mudah melalui gigi dan usus.

Gejala

Berdasarkan Healthline, gejala kondisi ini dapat berkembang perlahan selama beberapa minggu, tetapi juga dapat datang secara tiba-tiba.

Baca juga: 7 Tanda Tumor Otak yang Sering Diabaikan

Gejala abses otak yang harus Anda waspadai adalah:

  • Perbedaan dalam proses mental, seperti peningkatan kebingungan, penurunan daya tanggap, dan lekas marah
  • Penurunan kemampuan berbicara
  • Penurunan kemampuan bergerak karena hilangnya fungsi otot
  • Perubahan penglihatan
  • Perubahan kepribadian atau perilaku
  • Muntah
  • Demam
  • Panas dingin
  • Leher kaku
  • Menggigil
  • Kepekaan terhadap cahaya.

Perlu diketahui bahwa sebagian besar gejala dari kondisi ini pada bayi dan anak kecil akan serupa.

Namun, terdapat gejala abses otak lainnya pada anak meliputi:

  • Muntah proyektil
  • Langisan melengking
  • Spastisitas pada tungkai.

Diagnosis

Menurut Medical News Today, berikut jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis abses otak, termasuk:

Baca juga: Aneurisma Otak

  • Peninjauan gejala dan riwayat medis
  • Tes darah, memeriksa kadar sel darah putih
  • Tes pencitraan seperti MRI atau CT scan untuk mendeteksi area abses
  • Pengambilan sampel nanah untuk dianalisis.

Perawatan

Melansir Medical News Today, abses otak dapat ditangani dengan cara sebagai berikut:

  • Resep obat antibiotik jika ukuran abses yang tidak besar untuk mengobati infeksi
  • Operasi, dilakukan jika tekanan di otak terus meningkat dan terdapat risiko abses untuk pecah
  • Resep obat kortikosteroid dengan dosis tinggi untuk jangka pendek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau