Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2021, 20:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abses anus adalah benjolan berisi nanah yang terbentuk di area anus dan menyebabkan keluarnya cairan atau rasa sakit saat buang air besar.

Jika tidak segera ditangani, abses anus dapat menyebabkan Fistula ani atau terbentuknya saluran tidak normal di anus yang kemungkinan memerlukan operasi untuk mengatasinya.

Baca juga: Bahaya Anal Seks, Picu Berbagai Penyakit hingga Kanker Anus

Penyebab

Abses anus terjadi ketika kelenjar-kelenjar di sekeliling anus terinfeksi oleh bakteri yang menyebabkan kelenjar tersebut membesar dan berisi nanah.

Mengutip WebMD, abses anus dapat disebabkan oleh:

  • Fisura ani yaitu robekan atau luka di saluran anus yang terinfeksi
  • Penyakit menular seksual
  • Kelenjar anus yang tersumbat
  • Cedera di anus

Faktor risiko

Berdasarkan Healthline, berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya abses anus, meliputi:

  • Memiliki diabetes
  • Melakukan seks anal
  • Mengonsumsi obat golongan kortikosteroid atau kemoterapi
  • Menderita sembelit atau diare
  • Penyakit radang usus atau panggul
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS

Gejala

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, abses anus dapat menyebabkan keluarnya cairan atau rasa sakit saat buang air besar.

Baca juga: 4 Gejala Fisura Ani, Robekan di Lapisan Anus yang Perlu Diwaspadai

Merangkum WebMD dan Healthline, berikut tanda-tanda atau gejala lain dari abses anus yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  • Mengalami sembelit
  • Adanya pendarahan pada anus
  • Rasa nyeri berdenyut secara terus-menerus dan memburuk saat duduk
  • Pembengkakan di daerah anus
  • Iritasi kulit di sekitar anus
  • Keluarnya nanah
  • Kesulitan buang air kecil
  • Demam
  • Menggigil
  • Kelelahan

Diagnosis

Pada umumnya, melakukan evaluasi klinis dan pemeriksaan anus sudah cukup untuk mendiagnosis abses anus.

Namun, pada kasus abses anus yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan tertentu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang.

Menurut Healthline, berikut beberapa cara atau jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan penyebab abses anus Anda:

  • Tes darah, mendeteksi adanya diabetes, radang usus atau HIV/AIDS
  • Endoskopi atau kolonoskopi, melihat kondisi saluran anus dan rektum
  • Tes pencitraan, menggunakan USG, CT-scan atau MRI untuk mendeteksi area abses yang dalam dan tidak terlihat pada saat pemeriksaan fisik

Baca juga: 7 Penyebab Firusa Ani, Robekan di Lapisan Anus yang Perlu Diwaspadai

Perawatan

Merangkum WebMD, perawatan untuk abses anus akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya, seperti pemberian antibiotik jika abses anus disebabkan oleh diabetes atau kekebalan tubuh yang rendah.

Selain itu, abses anus juga dapat ditangani dengan berbagai jenis operasi yang akan bergantung pada letak abses.

Jika abses terletak di area yang tidak terlalu dalam dan kondisi sudah stabil setelah operasi, kemungkinan Anda akan diperbolehkan pulang.

Namun, apabila abses terletak di bagian yang lebih dalam, Anda mungkin harus menjalani rawat inap.

Operasi dilakukan untuk mengeluarkan nanah dari anus dan untuk mencegah atau mengatasi Fistula ani yaitu bentuk saluran yang tidak normal.

Oleh karena itu, jika memang dibutuhkan, akan lebih baik jika operasi dilakukan sesegera mungkin.

Setelah menjalani operasi abses atau Fistula ani, Anda dapat merasakan beberapa hal yang menyebabkan ketidaknyamanan ringan.

Untuk mengatasi atau meredakan hal tersebut Anda dapat melakukan cara-cara berikut:

  • Mengonsumsi makanan lunak dan berserat tinggi
  • Minum banyak air
  • Minum obat pereda nyeri
  • Merendam anus dalam air hangat

Baca juga: 14 Penyebab Anus Gatal dan Cara Mengatasinya

Pencegahan

Mengutip Healthline, pada dasarnya belum ada cara yang dapat dipastikan untuk mencegah abses anus.

Akan tetapi, berikut beberapa langkah pencegahan yang mungkin dapat Anda lakukan, antara lain:

  • Penggunaan kondom, terutama saat melakukan seks anal
  • Jangan tunda pengobatan untuk kondisi infeksi apapun
  • Menjaga kebersihan area anus dengan baik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau