KOMPAS.com - Penyakit menular dapat menyerang siapa saja dan di mana saja karena penularannya yang sangat mudah, terutama jika menular melalui udara.
Salah satu penyakit mudah menular melalui udara adalah rhinofaringitis atau yang juga dikenal dengan sebutan common cold.
Rhinofaringitis merupakan gangguan kesehatan yang terjadi akibat infeksi pada rongga hidung hingga tenggorokan atau faring.
Baca juga: Cara Mencegah dan Mengatasi Pilek
Rhinofaringitis diawali dengan nyeri di tenggorokan yang disertai demam sedang (kurang dari 39 derajat Celcius) dan terkadang diikuti dengan hidung tersumbat yang kemudian berair.
Penyakit ini umumnya tidak berbahaya, tetapi merupakan penyakit yang mudah menular terutama melalui udara.
Melansir Medical News Today, terdapat lebih dari 200 jenis virus yang dapat menyebabkan gejala rhinofaringitis. Namun, sebagian besar disebabkan oleh Human rhinovirus (HRV).
Selain virus, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti:
Dikarenakan rhinofaringitis adalah penyakit yang sangat mudah menyebar, menyebabkan penderita harus selalu menjaga kebersihan untuk mencegah penularan ke orang lain.
Mengutip Healthline, meskipun penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi bayi dan anak-anak memiliki risiko lebih tinggi terserang rhinofaringitis, terutama anak-anak sekolah.
Hal ini dikarenakan virus penyebab rhinofaringitis sangat mudah menyebar, baik melalui udara, droplet, atau melakukan kontak dekat dengan penderita.
Selain itu, bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga cenderung lebih berisiko terserang rhinofaringitis virus.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur dengan Rambut Basah Bisa Sebabkan Pilek?
Melansir Mayo Clinic, gejala rhinofaringitis atau common cold biasanya muncul dalam satu hingga tiga hari setelah terpapar virus penyebab.
Gejala dapat berlangsung selama satu minggu hingga 10 hari, tetapi juga dapat berlangsung lebih lama.
Berikut beberapa gejala umum rhinofaringitis:
Untuk mendiagnosis rhinofaringitis dokter akan melakukan pemeriksaan fisik langsung dan mengajukan pertanyaan mengenai gejala yang dirasakan penderita.
Selain itu, terdapat pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis rhinofaringitis, di antaranya:
Baca juga: Tampak Mirip, Ini Beda Gejala Pilek dengan Flu
Merangkum Healthline dan Medical News Today, fokus pengobatan rhinofaringitis adalah untuk meredakan gejala.
Gejala perlahan-lahan dapat membaik dalam beberapa hari dengan perbanyak istirahat dan minum banyak air putih.
Dokter mungkin akan menyarankan beberapa obat yang dijual bebas, seperti paracetamol dan ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit dan meredakan gejala.
Berikut beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala rhinofaringitis:
Jika rhinofaringitis disebabkan oleh bakteri maka dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebabnya.
Sedangkan rhinofaringitis akibat infeksi jamur maka dokter akan memberikan obat antijamur untuk mengobatinya.
Baca juga: 5 Bahan Alami ala Dapur untuk Cegah Batuk, Pilek, dan Flu
Selain menggunakan obat-obatan, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan secara mandiri untuk meredakan gejala rhinofaringitis, di antaranya:
Dilansir dari Medical News Today, terdapat beberapa tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko terserang rhinofaringitis, di antaranya:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.