Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2021, 14:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit menular dapat menyerang siapa saja dan di mana saja karena penularannya yang sangat mudah, terutama jika menular melalui udara.

Salah satu penyakit mudah menular melalui udara adalah rhinofaringitis atau yang juga dikenal dengan sebutan common cold.

Rhinofaringitis merupakan gangguan kesehatan yang terjadi akibat infeksi pada rongga hidung hingga tenggorokan atau faring.

Baca juga: Cara Mencegah dan Mengatasi Pilek

Rhinofaringitis diawali dengan nyeri di tenggorokan yang disertai demam sedang (kurang dari 39 derajat Celcius) dan terkadang diikuti dengan hidung tersumbat yang kemudian berair.

Penyakit ini umumnya tidak berbahaya, tetapi merupakan penyakit yang mudah menular terutama melalui udara.

Penyebab

Melansir Medical News Today, terdapat lebih dari 200 jenis virus yang dapat menyebabkan gejala rhinofaringitis. Namun, sebagian besar disebabkan oleh Human rhinovirus (HRV).

Selain virus, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti:

  • Streptococcus beta hemolyticus
  • Streptococcus viridans
  • Streptococcus pyogenes

Dikarenakan rhinofaringitis adalah penyakit yang sangat mudah menyebar, menyebabkan penderita harus selalu menjaga kebersihan untuk mencegah penularan ke orang lain.

Faktor risiko

Mengutip Healthline, meskipun penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi bayi dan anak-anak memiliki risiko lebih tinggi terserang rhinofaringitis, terutama anak-anak sekolah.

Hal ini dikarenakan virus penyebab rhinofaringitis sangat mudah menyebar, baik melalui udara, droplet, atau melakukan kontak dekat dengan penderita.

Selain itu, bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga cenderung lebih berisiko terserang rhinofaringitis virus.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur dengan Rambut Basah Bisa Sebabkan Pilek?

Gejala

Melansir Mayo Clinic, gejala rhinofaringitis atau common cold biasanya muncul dalam satu hingga tiga hari setelah terpapar virus penyebab.

Gejala dapat berlangsung selama satu minggu hingga 10 hari, tetapi juga dapat berlangsung lebih lama.

Berikut beberapa gejala umum rhinofaringitis:

  • Demam ringan
  • Bersin
  • Pilek
  • Batuk
  • Hidung berair atau tersumbat
  • Tenggorokan terasa sakit atau gatal
  • Badan terasa pegal-pegal atau merasa tidak enak badan
  • Pada sebagian kecil kasus, penderita mengalami muntah atau diare

Diagnosis

Untuk mendiagnosis rhinofaringitis dokter akan melakukan pemeriksaan fisik langsung dan mengajukan pertanyaan mengenai gejala yang dirasakan penderita.

Selain itu, terdapat pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis rhinofaringitis, di antaranya:

  • Pemeriksaan hidung, tenggorokan, dan telinga untuk melihat apakah terdapat peradangan
  • Tes darah atau uji sampel lendir dari tenggorokan, untuk mengetahui jenis bakteri atau virus
  • Memeriksa kelenjar getah bening untuk merasakan apakah terjadi pembengkakan

Baca juga: Tampak Mirip, Ini Beda Gejala Pilek dengan Flu

Perawatan

Merangkum Healthline dan Medical News Today, fokus pengobatan rhinofaringitis adalah untuk meredakan gejala.

Gejala perlahan-lahan dapat membaik dalam beberapa hari dengan perbanyak istirahat dan minum banyak air putih.

Dokter mungkin akan menyarankan beberapa obat yang dijual bebas, seperti paracetamol dan ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit dan meredakan gejala.

Berikut beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala rhinofaringitis:

  • Dekongestan, untuk meredakan gejala hidung tersumbat
  • Antihistamin, untuk mengobati gejala alergi bersin dan pilek
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti aspirin dan naproxen, untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam
  • Guaifenesin, untuk mengatasi batuk berdahak atau mengencerkan dahak
  • Pelega tenggorokan, untuk meredakan sakit tenggorokan
  • Dextromethorphan, untuk meredakan batuk kering
  • Fluticasone dalam bentuk inhaler atau semprot, untuk meredakan hidung tersumbat

Jika rhinofaringitis disebabkan oleh bakteri maka dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebabnya.

Sedangkan rhinofaringitis akibat infeksi jamur maka dokter akan memberikan obat antijamur untuk mengobatinya.

Baca juga: 5 Bahan Alami ala Dapur untuk Cegah Batuk, Pilek, dan Flu

Selain menggunakan obat-obatan, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan secara mandiri untuk meredakan gejala rhinofaringitis, di antaranya:

  • Menggunakan pelembap udara atau vaporizer, untuk membantu meredakan hidung tersumbat
  • Makan sup ayam, untuk membantu menghilangkan dahak atau hidung yang tersumbat
  • Kumur dengan larutan air garam, untuk membantu meredakan rasa sakit tenggorokan

Pencegahan

Dilansir dari Medical News Today, terdapat beberapa tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko terserang rhinofaringitis, di antaranya:

  1. Menghindari kontak dekat atau berbagi peralatan dengan orang yang sedang flu
  2. Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang
  3. Menutup mulut dengan tisu ketika bersin atau batuk, lalu buang tisu ke tempat sampah kemudian langsung mencuci tangan
  4. Rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sesuai anjuran WHO
  5. Bersihkan atau disinfeksi barang-barang yang biasa digunakan, seperti mainan, gagang pintu, telepon, dan gagang keran
  6. Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan dengan bersih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com