Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2021, 21:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abses gigi merupakan kondisi penumpukan nanah yang terbentuk di dalam gigi atau gusi.

Penyakit ini biasanya berasal dari infeksi bakteri yang seringkali menumpuk di pulpa lunak gigi.

Penting untuk mengobati sesegera mungkin, karena abses tidak hilang dengan sendirinya.

Baca juga: 7 Gejala Abses Gigi yang Perlu Diwaspadai

Abses gigi bahkan terkadang dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh dan membuat sakit.

Penyebab

Bakteri yang masuk ke gigi atau gusi menjadi penyebab dari abses gigi.

Namun, bagaimana bakteri tersebut masuk ke gigi atau gusi tergantung pada jenis abses yang terbagi dalam tiga jenis:

  • Abses periapikal, bakteri memasuki pulpa di dalam gigi, biasanya melalui rongga
  • Abses periodontal, penyakit gusi biasanya menyebabkan abses jenis ini, tetapi bisa juga akibat cedera
  • Abses gingiva, benda asing, seperti kulit berondong jagung atau bulu sikat gigi, dapat menempel di gusi dan menyebabkan abses jenis ini

Adapun beberapa faktor yang meningkatkan risiko abses gigi adalah:

  • Kebersihan gigi yang buruk
  • Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula
  • Mulut kering.

Gejala

Gejala abses di gigi atau gusi yang bisa dirasakan antara lain:

Baca juga: 5 Penyebab Abses Gigi yang Perlu Diwaspadai

  • Rasa sakit berdenyut pada gigi atau gusi yang datang tiba-tiba dan secara bertahap memburuk
  • Rasa sakit yang menyebar ke telinga, rahang dan leher di sisi yang sama dengan gigi atau gusi terinfeksi
  • Rasa sakit yang lebih buruk saat berbaring
  • Kemerahan dan bengkak di wajah
  • Gigi lunak, berubah warna atau longgar
  • Gusi mengkilat, merah dan bengkak
  • Sensitif terhadap makanan dan minuman panas atau dingin
  • Bau mulut atau rasa tidak enak di mulut 
  • Demam dan merasa tidak enak badan ketika infeksi menyebar

Dalam kasus yang parah, pengidap akan merasa sulit untuk membuka mulut sepenuhnya dan mengalami kesulitan menelan atau bernapas.

Diagnosis

Segera temui dokter gigi jika memiliki tanda atau gejala abses gigi.

Apabila mengalami demam, kesulitan bernapas, atau pembengkakan di wajah segera cari ruang gawat darurat.

Gejala tersebut dapat menjadi petunjuk infeksi telah menyebar lebih dalam ke rahang dan jaringan di sekitarnya atau bahkan ke area lain di tubuh.

Selain memeriksa gigi dan daerah sekitarnya, dokter gigi akan melakukan hal di bawah ini untuk mendiagnosis abses gigi:

  • Mengetuk gigi
  • Metode X-ray
  • Metode CT scan

Baca juga: 3 Cara Mengobati dan Mencegah Abses Gigi

Komplikasi

Abses gigi tidak akan hilang tanpa perawatan.

Jika abses pecah, rasa sakit bisa berkurang secara signifikan, tetapi tetap memerlukan perawatan gigi.

Apabila abses tidak mengering, infeksi dapat menyebar ke rahang dan ke area lain di kepala dan leher.

Hal ini memperbesar risiko terkena sepsis, infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mengancam jiwa.

Perawatan

Abses gigi diobati dengan menghilangkan sumber infeksi dan mengeluarkan nanah.

Tergantung pada lokasi abses dan seberapa parah infeksinya, perawatan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Perawatan saluran akar
  • Mencabut gigi yang terkena (ekstraksi)
  • Sayatan dan drainase
  • Operasi
  • Antibiotik, jika infeksi menyebar atau sangat parah

Adapun cara untuk mengurangi sakit ketika mengalami abses gigi antara lain:

  • Hindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin
  • Mengunyah di sisi mulut tanpa abses
  • Jangan flossing di sekitar area yang terkena
  • Gunakan sikat gigi yang sangat lembut

Baca juga: Abses: Penyebab, Komplikasi, hingga Cara Mengatasinya

Pencegahan

Menghindari kerusakan gigi jadi langkah penting untuk mencegah abses gigi. Perawatan gigi yang baik untuk menghindari kerusakan gigi yakni:

  • Gunakan air minum yang mengandung fluoride
  • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
  • Gunakan benang gigi atau pembersih interdental untuk membersihkan sela-sela gigi setiap hari
  • Ganti sikat gigi setiap tiga sampai empat bulan atau setiap kali bulunya berjumbai
  • Makan makanan sehat, batasi makanan manis dan camilan di antara waktu makan
  • Kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dan pembersihan profesional
  • Pertimbangkan untuk menggunakan obat kumur antiseptik atau fluoride untuk menambahkan lapisan perlindungan ekstra terhadap kerusakan gigi

Jika memiliki sistem kekebalan yang lemah dan membiarkan abses gigi tidak diobati, risiko penyebaran infeksi semakin meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau