KOMPAS.com - Abses perianal atau anorektal adalah rongga berisi nanah yang terbentuk di dalam alur saluran anus.
Abses perianal paling sering disebabkan oleh akumulasi bakteri umum di jaringan yang rentan atau terganggu.
Ketika tubuh mencoba mengendalikan infeksi, sel darah putih yang terbunuh dan cairan tubuh lainnya mulai terkumpul di jaringan dan membentuk kantong nanah.
Baca juga: Abses: Penyebab, Komplikasi, hingga Cara Mengatasinya
Abses dapat terbentuk di dekat atau di dalam anus atau berkembang jauh lebih tinggi di rektum itu sendiri.
Penyebab umum abses anorektal meliputi:
Selain penyebab di atas, terdapat faktor yang dapat meningkatkan risiko abses perianal atau anorektal, yakni:
Kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi dan balita yang masih menggunakan popok dan memiliki riwayat fisura anus.
Gejala umum abses anorektal ialah pembengkakan di sekitar anus dan rasa sakit yang terus menerus dan berdenyut disertai pembengkakan.
Baca juga: Kenali Apa itu Abses, Biang Luka Disertai Nanah yang Menyakitkan
Nyeri bisa parah ketika sedang buang air besar, batuk, dan duduk.
Gejala lain yang umum terjadi ialah:
Pada bayi, abses sering muncul sebagai benjolan bengkak, merah, dan lembut di tepi anus.
Bayi biasanya menjadi rewel dan mudah tersinggung karena ketidaknyamanan.
Hubungi penyedia layanan kesehatan segera jika:
Pemeriksaan rektal dapat mengonfirmasi abses anorektal.
Proktosigmoidoskopi juga dapat dilakukan untuk menyingkirkan potensi penyakit lain.
Dalam beberapa kasus, CT scan, MRI, atau ultrasound diperlukan untuk membantu menemukan kumpulan nanah.
Abses perianal jarang bisa hilang dengan sendirinya. Selain itu, antibiotik saja biasanya tidak dapat mengobati abses.
Baca juga: Abses Anus
Perawatan melibatkan pembedahan untuk membuka dan mengeringkan abses.
Pembedahan biasanya dilakukan dengan anastesi lokal. Terkadang, anestesi spinal atau umum digunakan.
Pembedahan paling sering yakni prosedur rawat jalan. Dokter bedah memotong abses dan mengeluarkan nanah.
Terkadang drainase dipasang untuk menjaga sayatan tetap terbuka dan mengalir, rongga abses akan diisi dengan kain kasa.
Abses yang dikeringkan biasanya dibiarkan terbuka dan tidak perlu dijahit. Dokter bedah dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik.
Menghindari sembelit akan membantu mengurangi rasa sakit.
Pasien mungkin membutuhkan pelunak feses. Minum cairan dan makan makanan dengan banyak serat juga dapat membantu.
Komplikasi abses anorektal antara lain:
Pencegahan atau pengobatan PMS segera mungkin dapat mencegah pembentukan abses anorektal.
Baca juga: 4 Gejala Fisura Ani, Robekan di Lapisan Anus yang Perlu Diwaspadai
Gunakan kondom selama hubungan seksual, termasuk seks anal, untuk mencegah infeksi tersebut.
Pada bayi dan balita, penggantian popok yang sering dan pembersihan yang tepat selama penggantian popok dapat membantu mencegah fisura anus dan abses.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.