KOMPAS.com - Hidradenitis suppurativa adalah suatu kondisi yang menyebabkan benjolan kecil menyakitkan di bawah kulit.
Benjolan biasanya berkembang di area kulit yang bergesekan, seperti ketiak, selangkangan, bokong, dan payudara.
Hidradenitis suppurativa cenderung dimulai setelah pubertas.
Baca juga: Penyebab Benjolan di Ketiak dan Cara Menghilangkannya
Kondisi ini dapat bertahan selama bertahun-tahun dan memburuk dari waktu ke waktu.
Hidradenitis suppurativa berkembang ketika folikel rambut tersumbat.
Penyebab pasti untuk kondisi tersebut tidak diketahui. Para ahli menduga hal ini berhubungan dengan hormon, kecenderungan genetik, efek merokok, atau kelebihan berat badan.
Hidradenitis suppurativa tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak dapat menular ke orang lain.
Hidradenitis suppurativa umumnya terjadi pada:
Hidradenitis suppurativa dapat mempengaruhi satu atau beberapa area tubuh.
Tanda dan gejala dari kondisi tersebut meliputi:
Baca juga: Stres Bisa Memicu Ruam dan Gatal, Begini Cara Mengatasinya
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis hidradenitis suppurativa, masalah kulit ini sering salah didiagnosis pada tahap awal.
Untuk membuat diagnosis, penyedia layanan kesehatan akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan gejala.
Ia akan melihat benjolan di kulit dan menguji sampel kulit atau nanah (jika ada).
Tidak ada obat pasti untuk hidradenitis suppurativa. Perawatan berfokus pada gejala, tetapi tidak selalu efektif untuk semua orang.
Perawatan tergantung pada seberapa parah penyakitnya, seperti:
Diagnosis dini hidradenitis suppurativa adalah kunci untuk mendapatkan pengobatan yang efektif. Temui dokter segera jika benjolan:
Baca juga: Mengenali Penyebab dan Cara Mengatasi Ruam Pada Ketiak
Hidradenitis suppurativa yang persisten dan parah dapat menyebabkan komplikasi, seperti:
Karena dokter tidak mengetahui apa penyebab hidradenitis suppurativa, tidak ada cara yang diketahui untuk mencegahnya.
Namun, ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi gejala hidradenitis suppurativa, antara lain:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.