Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kampanye Kebersihan Tak Menarik Perhatian?

Kompas.com - 25/01/2014, 17:55 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Rendahnya kesadaran menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dalam keseharian bukan hanya meningkatkan risiko penyakit bagi pribadi, namun juga membawa masalah yang merugikan banyak orang, seperti banjir akibat kebiasaan buang sampah sembarangan. Apa sebenarnya yang membuat PHBS belum menjadi kebiasaan keseharian? Padahal di kota besar seperti Jakarta misalnya, informasi mengenai PHBS bukan lagi hal baru.

Menurut penggagas gerakan dan komunitas "Bersih Nyok", Amaranila Lalita Drijono, letak masalahnya bukan ketiadaan informasi namun lebih kepada bagaimana penerimaan informasi tersebut dan sejauhmana upaya yang sudah dilakukan efektif menyebarkan informasi mengenai PHBS.

"PHBS tidak disosialisasikan dengan keren, kemasan tidak menarik. Cara penyampaiannya juga tidak 'menggigit'. Akhirnya pesan seputar PHBS tidak sampai ke masyarakat," ungkapnya seusai acara bincang-bincang kampanye Wipol Aksi Anti Kuman, di Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Menurut Nila yang berprofesi sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin, edukasi kebersihan harus dikemas menarik dan berorientasi pada kebutuhan warga. Atas dasar inilah, komunitas Bersih Nyok yang beranggotakan masyarakat dengan ragam latar belakang, merancang berbagai program kampanye kebersihan yang lebih kreatif untuk mengubah mindset masyarakat luas tentang kebersihan.

"Merubah mindset butuh kesabaran dan kreativitas tinggi. Kalau cara pandangnya jadul, pesan PHBS tidak akan diterima dengan baik di masyarakat," terangnya.

Nila mencontohkan, bagaimana isi dan kemasan kampanye terkait isu kebersihan kalah menarik dengan iklan rokok di berbagai sudut di jantung kota Jakarta misalnya. Jika pesan untuk menjaga kebersihan dikemas dengan kreatif, lanjut Nila, revolusi mindset mengenai kebersihan di Jakarta bisa terwujud.

Bagaimana pun, cara menyampaikan pesan yang kreatif dan efektif,  lebih bisa menggugah si penerima pesan. Dengan begitu, ajakan untuk hidup bersih dan sehat membuahkan hasil yang bermanfaat bukan hanya untuk pribadi tapi juga untuk kepentingan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com